Motif PM Israel Benjamin Netanyahu Kandas, Analis Amerika: Semoga Ada Kesetaraan dan Keadilan Rakyat Palestina

- 23 Mei 2021, 07:22 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. /Reuters/Yonatan Sindel

"Orang-orang Palestina di Tepi Barat, Quds Timur, serta di Gaza, tidak diragukan lagi bersatu melawan agresi Israel. Tidak ada keraguan bahwa rezim Netanyahu terus menutup mata atas kejahatannya yang tinggi secara internasional, meskipun mungkin tidak di dalam negeri," ungkapnya.

Berikut teks lengkap wawancaranya sebagaimana dilansir Mehr News Agency terkait Perang Israel - Palestina di jalur Gaza.

Seberapa berbedakah konflik ini dengan yang sebelumnya?

Perbedaan kali ini dibandingkan dengan tiga perang Israel sebelumnya di Gaza sejak Desember 2008 adalah perlawanan Palestina yang lebih besar dari sebelumnya.

Itu dikombinasikan dengan aksi unjuk rasa pro-Palestina yang mengesankan di kota-kota di seluruh AS dan di banyak negara lain, termasuk di Chicago tempat saya tinggal di dekat Menara Airnya yang terkenal dan di sisi selatan kota.

Faktor lain kali ini adalah tekanan masyarakat dunia yang lebih besar terhadap Israel untuk menghentikan konflik tersebut. Operation Protective Edge pada musim panas 2014 berlangsung selama 51 hari.

Tanpa tekanan, termasuk Kamis melalui pidato Umum PBB, agresi Israel kemungkinan besar akan berlanjut lebih lama.

Namun itu sangat intens selama itu berlangsung. Perlu waktu bertahun-tahun untuk membangunnya kembali. Donasi komunitas dunia diperlukan untuk mencapainya.

Untuk keluarga Gaza yang terkena dampak yang kehilangan orang yang dicintai atau yang anggotanya menderita cedera yang melumpuhkan, segalanya tidak akan pernah sama.

Yang paling mengganggu adalah kurangnya pertanggungjawaban atas kejahatan tingkat Nürnberg Israel, tidak kali ini atau sebelumnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Mehr News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah