KH Hasyim Asyari Hilang dari Kamus Sejarah, Refly Harun: Pejabat Kemendikbud Harus Peka Soal Komunisme

- 21 April 2021, 04:21 WIB
Kolase Foto Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid
Kolase Foto Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid /

Tetapi buku kamus tersebut justru terdapat tanda tangan dirinya sebagai Dirjen Kebudayaan.

6. Kamus Raib dari Website Kemendikbud

Sebelumnya, Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 dan 2 diterbitkan di website rumahbelajar.id milik Kemendikbud. Namun, saat ini kamus dua jilid tersebut tiba-tiba raib atau hilang dari situs web itu.

7. Tokoh nasional tidak ada, tokoh asing masuk

Di saat tokoh-tokoh penting nasional tidak ada, justru nama Gubernur Belanda HJ Van Mook justru dimasukkan.

Diceritakan Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L’llla de Sorga, Perancis 10 Mei 1965. Tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga dimasukkan dalam kamus.

Tokoh lain yang justru ditemukan adalah tokoh komunis pertama di Asia Henk Sneevliet.

Ada juga beberapa kesalahan teknis, di antaranya ada Dua Entri KH Abdul Wahid Hasyim dan KH Abdul Wahab Chasbullah Jika hal-hal di atas tidak disebutkan, nama KH Abdul Wahid Hasyim justru disebutkan dua kali pada buku Jilid II.

Entri pertama ditulis Abdul Wahid Hasjim, K.H., sedangkan entri kedua ditulis Wachid Hasjim, K.H. Adapun nama KH Abdul Wahab Chasbullah disebutkan dua kali di buku jilid I dan jilid II.

Pada jilid I, namanya termaktub Abdul Wahab Chasbullah, sedangkan pada jilid II namanya tertulis Wahab Chasbullah, K.H.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah