KH Hasyim Asyari Hilang dari Kamus Sejarah, Refly Harun: Pejabat Kemendikbud Harus Peka Soal Komunisme

- 21 April 2021, 04:21 WIB
Kolase Foto Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid
Kolase Foto Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid /

"Memberikan kesadaran kepada mahasiswa, mampu berpikir kritis, konstruktif, sesuai dengan falsafah pancasila, yang merupakan totalitas dari sila pertama sampai sila kelima, mampu berbahasa Indonesia dengan baik, baik lisan maupun tulisan," jelasnya.

Seperti diketahui, seperti dilansir dalam NU online menyebutkan banyak kejanggalan dalam buku kamus sejarah terbitan Kemendikbud.

Baik dalam buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Kamus Sejarah Indonesia Jilid II Nation Building (1951-1998).

"Ada berbagai kejanggalan dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2017 tersebut," tulisnya.

Buku dalam bentuk salinan lunak (soft copy) tersebut beredar luas di tengah masyarakat. Namun, buku itu menuai polemik karena ada protes dari warga Nahdliyin karena tidak mencantumkan nama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

Hal itu menunjukkan keganjilan dari proses pembuatan buku itu. Terlebih protes itu ditanggapi Kemendikbud dengan pembelaan diri dan sanggahan yang semakin menunjukkan kejanggalan buku itu. Setidaknya, ada lima kejanggalan mengenai dan di dalam buku tersebut.

1. Klaim belum diterbitkan resmi, tapi ada ISBN Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid membantah pihaknya telah menerbitkan buku tersebut. Melalui siaran pers tertulis, ia menyebut bahwa buku tersebut belum diterbitkan secara resmi.

“Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi,” kata Hilmar melalui siaran pers tertulis pada Senin (19/4).

Meskipun demikian, jika ditilik lebih jauh, bantahan tersebut terbantahkan secara otomatis dengan adanya nomor ISBN.

NU Online mengakses situsweb ISBN Perpustakaan Nasional guna melakukan pencarian nomor ISBN yang tercantum dalam buku tersebut, yakni 978-602-1289-76-1 untuk jilid I dan 978-602-1289-77-8 untuk jilid II.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah