BNPB: Total Meninggal Dunia Akibat Bencana di NTT Sebanyak 138 Orang dan 61 Hilang

- 7 April 2021, 22:14 WIB
Warga bersama anaknya duduk di dekat truk tangki yang terguling akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021). Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah di NTT dan mengakibatkan rusaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Warga bersama anaknya duduk di dekat truk tangki yang terguling akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021). Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah di NTT dan mengakibatkan rusaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. /ADITYA PRADANA PUTRA

ISU BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menjelaskan update terbaru terkait penanganan korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini tercatat 138 orang meninggal dunia dan hilang atau masih dalam pencarian sebanyak 61 orang.

Hal tersebut disampaikan Letjen Doni Monardo dalam konferensi pers yang digelar secara virtual di NTT pada Rabu 7 April 2021.

Doni merinci korban terdampak yang meninggal dunia itu tersebar di beberapa daerah, seperti Kabupaten Flores Timur ada perubahan data, saat ini jumlah korban meninggal mencapai menjadi 67 orang.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Badai Siklon Tropis Seroja di NTT dan NTB Capai 119 Orang

Baca Juga: 128 Meninggal, 8.424 Warga Mengungsi: Jokowi Ingin Penganangan Korban Banjir Bandang NTT Cepat

"Dan korban hilang 6 orang. Jumlah tersebut berkurang karena sudah ditemukan beberapa jenazah pada hari ini," jelas Doni.

Kemudian, lanjut Doni, di Kabupaten Alor ada 25 orang meninggal dunia dan hilang 20 orang.

"Kemudian di Kabupaten Malaka yang meninggal 4 orang, selanjunya di Kabupaten Kupang meninggal 5 orang. Adapun di Kabupaten Lembata yang meninggal 32 orang, dan yang hilang 35 orang," jelasnya.

Baca Juga: UPDATE Banjir Bandang NTT: 84 Orang Meninggal dan 71 Orang Hilang

Selanjutnya, di Kabupaten Sabu Raijua jumlah korban meninggal 2 orang dan Kabupaten Ende, Kota Kupang dan Ngada masing-masing 1 orang.

"Sehingga total korban meninggal yang telah ditemukan mencapai 138 orang, hilang atau masih dalam pencarian 61 orang," ujarnya.

Doni juga menyebutkan, proses penanganan bencana di NTT ini juga mengalai kendala yang disebabkan sejumlah faktor.

Diantaranya, kendala untuk menemukan jenazah yang masih berada di sejumlah daerah terutama yang terbanyak itu di Lembata dan Alor adalah karena kesulitan untuk memobilisasi alat berat eskavator.

"Bahkan dump truck untuk mengangkut batu-batu yang sangat besar juga jadi kendala tersendiri," jelasnya.

Selain alat berat, juga karena faktor cuaca yang masih belum begitu bagus. Sebab kapal yang mengangkut alat berat hingga saat ini tidak bisa berlayar.

"Namun mudah-mudahan cuaca malam ini semakin baik, sehingga alat berat bisa dikirim dari Larantuka ke Pulau Adonara," jelasnya.

Adapun, transportasi udara yang dibutuhkan saat ini sudah tersedia 4 unit helikopter, tersebar di Maumere 2 unit, Kupang 1 unit dan Sumba 1 unit.

"Tiga unit lagi dalam proses diharapkan besok tiba. Khusus untuk daerah yang terisolir ada beberapa lokasi, baik di Malaka, di Rote Ndau, Adonara, Alor dan beberapa tempat lainnya akan kita optimalkan untuk memanggunakan helikopter," jelasnya.

Ia juga menjelaskan karena cuaca masih mengalami perubahan dan tadi pagi, pihaknya bersama pejabat Provinsi dan Kabupaten akan ke Adonara akhirnya tidak bisa terbang.

"Karena hujan lebat di Larantuka dan cuaca berkabut disekitar Adonara. Jadi hari ini praktis penerbangan helikopter mengalami hambatan. Namun mudah-mudahan besok kita harapkan, cuaca semakin membaik sehingga semua tempat yang belum terjangkau," jelasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x