KLB Demokrat 2021, SBY: Berkabung karena Akal Sehat Telah Mati

- 5 Maret 2021, 22:15 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan terkait KLB Demokrat di Deli Serang, 5 Maret 2021
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan terkait KLB Demokrat di Deli Serang, 5 Maret 2021 /Tangkapan layar Youtube @SusiloBambangYudhoyono

ISU BOGOR - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya angkat bicara terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang memilih Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021.

"Hari ini Indonesia berkabung, berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji, hari ini 5 Maret 2021, KLB Partai Demokrat abal-abal," kata SBY dalam keterangan persnya, Jumat malam 5 Maret 2021.

Menurutnya, KLB Demokrat di Deli Serdang, itu tidak sah dan tidak legal namun tetap digelar.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat 2021, SBY: Moeldoko Tega Bersekongkol dan Dengan Darah Dingin Melakukan Kudeta Ini

Baca Juga: KLB Demokrat, Pengamat: Demokrasi Dunia Sekarang Sedang Mundur

Baca Juga: KLB Demokrat Putuskan Moeldoko Sebagai Ketua Umum, AHY: Tindakan Ilegal dan Inkonstitusional

"KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif, berada dilingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader partai demokrat alias pihak eksternal partai menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," katanya.

Perbuatan Moeldoko yang mendongkel dan merebut dari Ketua Umum Partai Demokrat yang sah pada tahun lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah.

"Satu bulan yang lalu, kita semua masih ingat ketika Ketua Umum Partai Demokrat AHY secara resmi mengirimkan surat kepada yang mulia bapak Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan partai demokrat yang sah," kata SBY.

Baca Juga: AHY Ngadu ke Jokowi Minta Tidak Sahkan KLB Demokrat Deli Serdang

Baca Juga: Jokowi Ogah Jawab Surat Pendongkelan AHY, Pratikno: Karena Itu Perihal Internal Partai

Baca Juga: AHY Muncul Dengan Berita Duka, Kabarkan Sosok yang Meninggal Karena Covid-19

Bahkan setelah itu, Ketua Umum Partai Demokrat AHY juga, lanjutnya menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini.

"Banyak tanggapan yang bernada minir dan miring. Mereka mengatakan Demokrat hanya cari sensasi, Demokrat hanya playing victim," ungkapnya.

Bahkan, kata SBY, KSP Moeldoko mengatakan gerakan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat itu hanya ngopi-ngopi saja.

"Pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa. Sementara itu kita juga masih ingat adapula yang punya keyakinan bahwa KSP Moeldoko pasti mendapatkan sanksi dari atasannya karena ulahnya itu," ungkapnya.

Adapula yang mengatakan, bahwa KLB Demokrat ilegal itu tak mungkin diberikan izin dan pasti akan dibubarkan oleh pihak kepolisian.

"Negara pun tak mungkin membiarkan dan membenarkan. Itu tanggapan dan komentar sekitar satu bulan yang lalu," ungkapnya.

Tetapi hari ini, kata SBY, sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara Indonesia ini.

"Memang banyak yang tercengang dan tidak percaya, bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan cara ini melakukan kudeta," katanya.

Menurut SBY, ini adalah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral.

"Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas dijajaran TNI," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah