Saat ini, katanya, Inggris sudah memeriksa lebih dari 20 ribu sampel, sementara kalau dibaca laporannya, dua kasus yang ditemukan di Indonesia ini berdasarkan pemeriksaan 462 sampel.
Baca Juga: Bojonggede Bogor Zona Merah, BIN Kerahkan 2 Mobil Laboratorium BSL-2 untuk Melacak Corona
"Jadi yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan jumlah pemeriksaan sampel, untuk mendapatkan genome, bukan hanya pemeriksaan PCR dan antigen yang hasilnya positif negati saja. Tapi harus dianalisa virusnya agar bisa tahu ada perubahan atau tidak," katanya.
Maka dari itu yang dilakukan pemerintah agar varian baru Corona B117 ini tidak meluas adalah meningkatkan Whole Genome Sequencing DNA Test secara lebih besar.
"Agar kita dapat data yang lebih, adalah apakah ada mutasi virus baru yang lain atau tidak," jelasnya.
Baca Juga: Tidak Dirikan Posko Penanganan Corona, Dana Desa Bakal Dipotong
Kemudian selanjutnya, seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sampaikan terkait dua kasus varian baru Corona B117 di Karawang.
"Si dua kasus ini harus benar-benar di cek sudah menular kemana saja, jadi kalau tracing itu cari betul dia (dua kasus varian baru Corona B117 yang ditemukan itu) sudah kemana saja, kemudian yang berhubungan dengan dia harus diperiksa, bukan hanya PCR tapi juga Whole Genome Sequencing DNA Test," katanya.
Tentu, akan lebih baik lagi jika pemeriksaannya diperluas terhadap orang-orang yang kemungkinan kontak dari luar negeri dan lain sebagainya.
"Itu yang perlu dilakukan sekarang adalah mengidentifikasi seberapa besar masalah itu, apakah memang hanya dua kasus ini atau lebih banyak atau ada varian baru diluar B117," katanya.