Kehilangan sosok dan kepemimpinan Lystio Sigit pun dirasakan Abuya Muhtadi, Ulama Banten Kharismatik, yang pertamakali didatangi Lisyto Sigit seusai dilantik sebagai Kapolda Banten.
"Pesan saya bisa menjaga kamtibmas di Banten, berhasil dilaksanakannya,” kata Abuya Muhtadi, yang menyebut, Listyo Sigit adalah orang baik dan dermawan.
Selain itu, lanjut Abuya Muhtadi, Listyo Sigit juga menginisiasi jajarannya dari tingkat polda, polres hingga polsek, diwajibkan untuk mempelajari dan mengamalkan kitab kuning yang disusun Syekh Nawawi Albantani.
Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Calon Tunggal Kapolri, NU dan Muhammadiyah Tak Persoalkan Aspek Primordialisme
Begitu juga kerap hadir dalam kegiatan rutin istighosah, bahkan memberangkatkan umroh para kyai pondok pesantren, santri, hingga anggota Babinkamtibmas.
Menurut Kyai Haji Martin Sarkowi, Listyo Sigit juga sangat peduli terhadap pesantren-pesantren di Banten. Bahkan tidak jarang ikut memberikan bantuan.
“Bisa merangkul semua elemen masyarakat. Bukan saja ulama dan pimpinan pondok pesantren, tetapi kasepuhan, tokoh adat, serta tokoh perguruan silat atau jawara yang ada di Banten,” ujar pimpinan pesantren yang juga salah seorang tokoh NU di Banten.
Baca Juga: Tokoh Adat dan Jawara Banten Terkesan dengan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit: Kapolda Tanpa Sekat
Begitu juga dirasakan Pimpinan Pondok Pesantren Assalafiyah Alfutuhiyah, Banten, Buya Kyai Haji Ahmad Qurthubi Jaelani.
Awalnya keras menolak memimpin Polda Banten, namun justru berbalik mendukungnya, sekaligus terkesan dengan kepemimpinannya.