Gempa Bumi Sulawesi Barat, Ribuan Pengungsi Mulai Keluhkan Air Bersih dan BBM

- 15 Januari 2021, 17:34 WIB
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, 15 Januari 2021.
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, 15 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Akbar Tado

ISU BOGOR - Sebanyak 15 ribu warga Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) yang terdampak gempa bumi yang terjadi pukul 01.28 WIB mulai mengeluhkan kondisi pengungsian, Jumat 15 Januari 2021. Ribuan pengungsi di 15 titik lokasi pengungsian itu mengaku kesulitan air bersih dan bahan bakar minyak BBM.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 14.00 WIB, akibat gempa bumi Sulbar berkekuatan 6,2 skala richter (SR) itu mengakibatkan ratusan bangunan rusak dan 34 warga meninggal dunia. Korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Mamuju sebanyak 26 orang dan Majene 8 orang.

Terkait dengan itu, akibat gempa bumi di Sulawesi Barat, telah dibuat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene, antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini Sulawesi, 26 Orang Meninggal Dunia di Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Warga yang menjadi korban gempa di Mamuju, Sulbar dikabar hingga saat ini mulai kesulitan memperoleh air bersih untuk dikonsumsi dan juga bahan bakar minyak (BBM).

"Kami saat ini kekurangan air bersih untuk diminum, sementara untuk membeli air kemasan dibatasi hanya satu dos per rumah tangga," kata salah seorang warga Salma di Kota Mamuju, Sulbar, Jumat 15 Januari 2021.

Baca Juga: INNALILLAHI Gempa Bumi Sulawesi Barat, 34 Orang Meninggal Dunia

Dia mengatakan, untuk membeli air mineral kemasan pun sudah mulai terbatas, karena toko-toko dan minimarket hampir semuanya tutup. Kalaupun ada yang buka, hanya dapat dihitung jari.

Hal senada dikemukakan warga Mamuju lainnya, Abdul Syukur yang rumahnya tak jauh dari Kantor Gubernur Sulbar. Menurut dia, persediaan air bersih untuk diminum sudah sangat minim, sementara untuk membeli pun sudah susah, karena harus keluar lokasi pengungsian sementara.

"Sepeda motor kami rata-rata rusak akibat tertimbun reruntuhan bangunan, jadi harus berjalan jauh mencari toko yang masih buka untuk membeli air mineral," katanya.

Baca Juga: Gempa Bumi Rusak 1.926 Rumah Sepanjang 2020

Kalau pun ada sepeda motor yang masih bisa difungsikan, lanjut dia, untuk isi BBM harus menebus dengan harga yang mahal yakni Rp25 ribu per botol/liter.

"Rata-rata semua penjual bensin eceran kehabisan stok. Kalaupun masih ada stok dijual dengan harga eceran Rp25 ribu per liter," katanya.

Sementara itu, pihak BNPB dan stakeholder terkait sampai saat ini masih memperbaiki jaringan listrik dan komunikasi selular yang sempat padam di dua kabupaten terdampak gempa bumi itu.

Baca Juga: Tsunami Dahsyat sampai Gempa Magnitudo 9,1 Ancam Selatan Pulau Jawa, BNPB Beberkan Dua Lokasi Ini

Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempabumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"BNPB turut mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene,"

"Antara lain 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BNPB Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah