Kemenkes Targetkan 74 Ribu Nakes Jabar Divaksin hingga Akhir Tahun

- 14 Januari 2021, 17:07 WIB
Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya pada pencanangan vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Kamis 14 Januari 2021.
Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya pada pencanangan vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Kamis 14 Januari 2021. //Chris Dale/IsuBogor

ISU BOGOR - Sebanyak 74.000 tenaga medis di 7 kota dan kabupaten Jawa Barat (Jabar) divaksin sinovac tahap pertama. Secara keseluruhan, diharapkan vaksinasi rampung akhir tahun ini.

Hal itu dipaparkan Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari saat meninjau pencanangan vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Rabu 14 Januari 2021.

"Di Jawa Barat ada 7 kabupaten dan kota, sebanyak 74.000 mendapatkan vaksin tahap pertama. Tujuh daerah ini memang masuk dalam kategori daerah dengan tingkat penularan level tinggi," kata Kirana.

Baca Juga: Tolak Divaksin Sinovac Menggema di Twitter Gara-gara Efikasi Rendah, Menkes: Keputusan Akan Dibuat

Secara nasional, pada hari pencanangan terdapat 91 kota dan kabupaten se-Indonesia. Diawali pada kepala daerah, dan forkomfinda dilanjut tenaga medis.

Tahap selanjutnya dilakukan vaksin tahap dua pada April 2021 dengan sasaran para ASN yang bekerja pelayanan, TNI-Polri, atau guru dan vaksin bagi masyarakat dimulai pada pertengahan tahun.

"Diharapkan sampai akhir tahun selesai. Namun, hal itu tergantung dari ketersediaan logistik juga penyaluran vaksin. karena, demografi di Indonesia berbeda-beda," tambah Kirana.

Baca Juga: Nakes Kota Bogor Gagal Dapatkan Vaksin

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya secara resmi membuka pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kota Bogor.

Ada 10 orang dari unsur Forkopimda dan tokoh masyarakat Kota Bogor yang divaksin di hari pertama vaksinasi, kemudian disusul oleh para tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan.

"Ini adalah babak baru dan ikhtiar kita semua dalam menghadapi pandemi Covid-19. Di atas kertas, secara metodologi, secara kedokteran dan medis, semua syarat telah terpenuhi."

"Kita lakukan ikhtiar yang terbaik dan sisanya kita serahkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Bima Arya.

Baca Juga: Orang Pertama yang Divaksin di Bogor, Dedie A Rachim : Awalnya Cukup Tegang

Bima Arya menyampaikan apresiasinya kepada para jajaran Forkopimda dan Tenaga Kesehatan yang dengan kesadaran sendiri bersedia divaksin.

“Mereka hadir menjadi yang terdepan memberikan contoh kepada semua. Saya tidak bisa divaksin karena sesuai arahan Kementerian Kesehatan, dari petunjuk teknis dan SOP, penyintas atau orang yang pernah terpapar Covid-19 tidak boleh menerima vaksin,” pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x