Bea Cukai Turunkan Tim Patroli Laut Untuk Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

- 10 Januari 2021, 14:26 WIB
Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dilakukan Basarnas mulai dari Kepulauan Seribu sebagai titik duga hilang kontak
Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dilakukan Basarnas mulai dari Kepulauan Seribu sebagai titik duga hilang kontak /

ISU BOGOR - Bea Cukai menurunkan tim patroli lautnya dari Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai tanjung Priok untuk ikut mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ini membuat Bea Cukai menerjunkan 18 orang petugas yang terdiri dari satu orang nakhoda, tiga orang anggota satuan tugas, dan 14 anak buah kapal.

Baca Juga: Ketua DPR RI Sampaikan Duka Cita Tentang Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ-182, Puan: Tunggu Hasil KNKT

Baca Juga: Inilah Status WA Terakhir Kapten Afwan

Baca Juga: Ini Pesan Menyentuh Capt Afwan Pilot Sriwijaya yang Dikenal Rajin Ibadah dan Dermawan

Mereka menggunakan kapal patroli BC 9006 untuk melakukan pencarian ini.

Nahkoda kapal patroli BC 9006, Sulaiman menyatakan bahwa kegiatan kemanusiaan ini dilakukan atas dasar inisiatif PSO Bea Cukai Tanjung Priok.

Sebelumnya mereka telah berkoordinasi dengan Kanwil Bea Cukai Jakarta dan Direktorat Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai.

"Kegiatan ini kami lakukan secara terkoordinasi dan dipimpin langsung oleh Badan Nasional Pencarian dan pertolongan (Basarnas)," ujarnya.

Kapal patroli Bea Cukai BC 9006 telah bertolak dari dermaga PSO Tanjung Priok menuju perairan di sekitar Pulau Lancang dan Pulai Laku pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 21.00 WIB.

Pada Minggu, 10 Januari 2021 pukul 01.01 WIB dini hari, kapal patroli BC 9006 bersandar pada kapal Basarnas KN SAR Wisnu untuk melakukan koordinasi terkait proses pencarian.

"Sejak pukul 05.00 WIB kapal patroli BC 9006 bersama tim dari berbagai instansi telah melakukan penyisiran di perairan sekitar Pulau Lancang," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Beri Semangat Keluarga Pilot Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga: Kakak Ipar Kapten Afwan: Udah 35 Tahun Jadi Pilot, Terakhir Bertemu Saat Lebaran

Baca Juga: IPI Nyatakan Duka Cita Atas Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Capt Rama: Berharap Kemungkinan Terbaik

Tim patroli menerima hasil temuan nelayan sebanyak dua kali pada 07.41 WIB dan 09.49 WIB, temuan tersebut diduga bagian tubuh manusia.

Hingga saat ini, proses penyisiran dan pencarian masih terus dilakukan kapal patroli BC 9006.

Mereka akan terus berjaga di sekitar perairan Kepulauan Seribu untuk menunggu arahan selanjutnya dari Basarnas.

Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor SJ182 hilang kontak tepat pukul 14.40 WIB, Sabtu 9 Januari 2021.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat tersebut hilang kontak saat di ketinggian 1.900 kaki di wilayah DKI Jakarta.

Mengenai kronologi hilang kontak dan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu itu, Budi Karya menjelaskan bahwa pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.

Pukul 14.37 WIB, pesawat berada di 1.900 kaki di wilayah Jakarta.

"SJ-182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB masih 1.900 feet Jakarta corach. Diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen departure," ujarnya.

Kemudian pada pukul 14.40 WIB, Budi menyebut bahwa Jakarta corach melihat pesawat Sriwijaya Air terdapat ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.

"Oleh karenanya ditanya oleh ATC melaporkan untuk melaporkan arah pesawat," jelasnya.

Baca Juga: Sriwijaya SJ182 Jatuh, Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita

Baca Juga: Kim So Yeon Ungkap Ia Belajar Piano Untuk Adegan Klimaks The Penthouse Saat Kematian Ayahnya

Halaman:

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x