Kemudian pada pukul 14.40 WIB, Budi menyebut bahwa Jakarta corach melihat pesawat Sriwijaya Air terdapat ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.
"Oleh karenanya ditanya oleh ATC melaporkan untuk melaporkan arah pesawat," jelasnya.
Tidak lama setelah itu, dalam hitungan detik, Pesawat SJ-182 hilang dari radar dan manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait.
"Pada pukul 17.30 WIB bapak presiden memberikan arahan untuk memaksimalkan pencaharian," tuturnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten.***