Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Empat Kali

- 7 Januari 2021, 21:25 WIB
Guguran awan panas Gunung Merapi, tercatat kolom awan 200 m dari puncak, awan pasan mengarah ke hulu Kali Krasak, pada kamis (07/01/2021), pukul 12.50 WIB.
Guguran awan panas Gunung Merapi, tercatat kolom awan 200 m dari puncak, awan pasan mengarah ke hulu Kali Krasak, pada kamis (07/01/2021), pukul 12.50 WIB. /Instagram @bpptkg/

ISU BOGOR - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) empat kali mengeluarkan awan panas guguran pada Kamis 7 Januari 2021.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebutkan empat kali awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi selama periode pengamatan sejak pukul 00.00 WIB sampai 18.00 WIB.

"Awan panas Gunung Merapi sudah terjadi empat kali yaitu pada pukul 08.02, 12.50, 13.15, dan 14.02 WIB," kata dia seperti dikutip dari Antara, Kamis 7 Januari 2021.

Baca Juga: UPDATE: 12 Kali Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Merapi, 4 Kabupaten Ini Diminta Bersiap

Ia menyebutkan awan panas guguran yang terpantau keluar pada pukul 08.02 WIB memiliki tinggi kolom 200 meter. Guguran awan panas pertama itu memiliki durasi 154 detik dengan amplitudo maksimum 28 mm ke arah Kali Krasak.

Awan panas guguran kedua keluar pada pukul 12.50 WIB dengan tinggi kolom 200 meter di atas puncak dengan jarak luncur 300 meter ke arah hulu Kali Krasak selama 139 detik dengan amplitudo maksimum 21 mm.

Berikutnya, awan panas yang keluar pada pukul 13.15 WIB memiliki amplitudo 10 mm dengan durasi 101 detik. Luncuran awan panas itu terpantau ke arah hulu Kali Krasak dengan jarak luncur lebih kurang 400 meter.

Baca Juga: Tetep Waspada, Gunung Merapi Alami Gempa Sepanjang Hari

Awan panas keempat terjadi pada pukul 14.02 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 92 detik. Awan panas yang terpantau terakhir ini tidak teramati secara visual karena cuaca di sekeliling Merapi berkabut.

Sebelumnya, Hanik memperkirakan munculnya awan panas itu berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Potensi daerah bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: BNPB Identifikasi Wilayah Potensi Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan mengingat awan panas guguran sudah muncul sejak status Siaga ditetapkan.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Berdasarkan data BNPB, prakiraan daerah bahaya akibat erupsi Gunung Merapi akan meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Baca Juga: 7 Langkah Antisipasi Erupsi Gunung Merapi Saat masa Pandemi Covid-19

Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.****

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x