Iran Ingatkan AS Tentang Unjuk Kekuatan Militer Tingkatkan Ketegangan Usai Terbunuhnya Soleimani

- 1 Januari 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Iran Amerika Serikat.
Ilustrasi Iran Amerika Serikat. /Zona Jakarta

Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Kuwait Nasser Al-Mohammad Al-Sabah pada Jumat pagi, Zarif mengatakan Washington akan bertanggung jawab atas dampak dari "potensi petualangan".

Sementara itu, Pentagon mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan memulangkan satu-satunya kapal induk Angkatan Laut yang beroperasi di Timur Tengah, yang tampaknya bertentangan dengan gagasan bahwa unjuk kekuatan diperlukan untuk menghalangi Iran.

'Jalur perlawanan tidak akan berubah'

Iran pada hari Jumat mengadakan acara untuk memulai 10 hari peringatan untuk Soleimani dan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer yang berpihak pada Iran, yang berada di dalam mobil bersama Soleimani ketika serangan drone AS menghantam.

Dalam upacara di Universitas Teheran, yang tertutup untuk umum untuk mengamati protokol kesehatan COVID-19, perwira militer yang menggantikan Soleimani bersumpah untuk terus mengikuti jejaknya.

Baca Juga: Kenapa Puisi Presiden Erdogan Membuat Rakyat Iran Marah? Ini Penjelasannya

“Izinkan saya mengatakan secara eksplisit: jalur Pasukan Quds dan jalur perlawanan tidak akan berubah dengan kenakalan AS,” kata komandan Esmail Qaani kepada hadirin pada pertemuan yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan semua "orang bebas di dunia" mengutuk pembunuhan itu dan AS harus waspada terhadap kemungkinan tanggapan "dari dalam rumah Anda".

Sejumlah pejabat senior dari otoritas dan organisasi selaras dengan Iran dari Irak, Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yaman juga menyampaikan pidato di acara tersebut.

Mereka termasuk tokoh senior Hizbullah Hashim Safi al-Din, politisi Irak terkemuka dan ketua Pasukan Mobilisasi Populer, Falih Al-Fayyadh; pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah; Mufti Agung Suriah, Ahmad Badreddin Hassoun; dan utusan Yaman untuk Iran, Ibrahim Mohammad Mohammad al-Deilami.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah