Begini Suasana Pesantren Habib Rizieq di Megamendung yang Kabarnya Harus Segera Dikosongkan

- 23 Desember 2020, 11:56 WIB
Markaz Syariah pimpinan Habib Rizieq Syihab
Markaz Syariah pimpinan Habib Rizieq Syihab /Yudhi Maulana/ Isu Bogor

ISU BOGOR - Setelah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mendekam di penjara Polda Metro Jaya, kini giliran Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah di Megamendung, Kabupaten Bogor dikabarkan harus dikosongkan.

Kabar tersebut beredar setelah surat dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) melayangkan somasi pertama dan terakhir.

Terlihat kop surat itu berformat PTPN VIII dengan nomor SB/11/6131/XII/2020 tertanggal 18 Desember 2020.

Surat tersebut diposting akun @FKadrun Rabu pagi, 23 Desember 2020.

Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Habib Rizieq soal Pesantren di Megamendung yang Disomasi PTPN VIII

Sekedar diketahui PTPN VIII merupakan salah satu BUMN yang mengelola hampir sebagian besar lahan perkebunan di kawasan Puncak.

Dikabarkan, pesantren milik Habib Rizieq itu berdiri diatas lahan milik PTPN VIII.

Dijelaskan dalam surat itu, Pesantren Agrokultural yang diketahui jadi salah satu Markaz FPI pendiriannya pada 2013 belum mengantongi izin dan persetujuan dari PTPN VIII.

Baca Juga: TNI Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Markaz Syariah Binaan Habib Rizieq di Puncak

Sehingga seluruh bangunan di markaz syariah itu ilegal dan masuk dalam tindak pidana penggelapan hal atas barang tidak bergerak dan larangan pemakaian tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya.

Hal itu salah satunya diatur dalam pasal 385 KUHP, Perpu No 51 Tahun 2960 dan pasal 480 KUHP.

Dalam surat itu juga ditegaskan, pengelola pesantren Imam Besar FPI Habib Rizieq tersebut diberi waktu hingga 7 hari setelah surat itu diterima.

Pihak PTPN akan akan melaporkannya ke polisi dan akan masuk proses hukum.

Baca Juga: Warga Sekitar Markaz Syariah Megamendung Dirapid Tes Paska Kerumunan di Gadog, 4 Orang Reaktif

Sekedar diketahui sebelumnya, Habib Rizieq mengunjungi pondok pesantren Agrokultural dan Markaz Syariah di Megamendung, Puncak, Bogor.

Kunjungan Habib Rizieq di Megamendung, Bogor disambut meriah ribuan pengikutnya yang sudah menunggu sejak pagi, Jumat, 13 November 2020.

Kunjungan Habib Rizieq disambut mulai di Simpang Gadog hingga menuju Markaz Syariah yang berada di Kampung Lembah Nendeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kedatangan Habib Rizieq di Bogor telah dinanti-nanti pengikutnya, terutama bagi para warga pesantren agrokultural dan Markaz Syariah di Puncak, Megamendung.

Baca Juga: Habib Rizieq Bangun Masjid Agung Markaz Syariah di Bogor, Arsiteknya Pernah Buat RS di Gaza

Tak heran bila ribuan pengikutnya berbondong-bondong ikut masuk ke dalam Markaz Syariah.

Para simpatisan mengawal Habib Rizieq mulai dari Simpang Gadog hingga Markaz Syariah.

Akibatnya arus lalu lintas di Jalur Puncak pun sempat ditutup sementara di Simpang Gadog, dan dibuka kembali sekitar 1 jam kemudian.

Para simpatisan Habib Rizieq mengawal mulai dari Jalan Pasir Muncang, jalur masuk menuju Markaz Syariah.

Jalan Pasir Muncang hanya bisa dilalui 2 mobil saja dari arah yang berlawanan.

Baca Juga: Tolak Jadi Pengacara Habib Rizieq, Hotman Paris Sesumbar: Hampir Semua Konglomerat Saya Pengacaranya

Jarak dari Simpang Pasir Muncang menuju Markaz Syariah yakni sekitar 11,4 km.

Jarak tersebut ditempuh dalam waktu sekitar 35 menit menggunakan mobil, atau sekitar 25 menit menggunakan sepeda motor.

Jalurnya menanjak dan ada beberapa titik tikungan yang tajam di sana.

Pemandangan yang disuguhkan cukup indah, terlebih ketika jaraknya sudah mendekati Markaz Syariah.

Ketika sampai di pintu gerbang, ada pos jaga yang diisi oleh anggota FPI.

Baca Juga: Soal Penahanan, Habib Rizieq: Nanti Itu Belakangan

Bila hari biasa, tidak bisa sembarang orang yang bisa masuk ke dalam.

Namun, berhubung Jumat kemarin ada kehadiran Habib Rizieq, para simpatisan bisa masuk mengantarnya sampai ke area dalam Markaz Syariah.

Setelah melewati pintu utama, para simpatisan harus melewati jalan tanah dan berbatu yang cukup panjang, yakni sekitar 2 km.

Jalan tersebut hanya bisa dilalui 1 mobil saja. Sehingga mobil yang ingin masuk dan keluar pun harus bergantian.

Bila musim hujan tiba, jalanan tersebut becek sehingga pengendara motor harus hati-hati.

Banyak juga para simpatisan yang berjalan kaki menuju ke dalam Markaz Syariah.

Jalannya sedikit berkelok-kelok namun landai. Sepanjang jalan para pengunjung Markaz Syariah ini disuguhi pemandangan pepohonan yang rimbun.

Baca Juga: Pemakaman Lima Anggota FPI di Megamendung Bogor Berlangsung Khidmat dan Dijaga Ketat

Ada pula beberapa lahan perkebunan yang sedang ditanami tumbuh-tumbuhan.

Saat mendekati area utama makraz Syariah, terdapat lagi gerbang portal yang dijaga anggota FPI.

Aggota FPI tersebut cukup ramah menyapa simpatisan yang ikut ke dalam Markaz Syariah.

Setelah itu, terdapat jalan menanjak sekitar 100 meter menuju area utama.

Saat jalan menanjak, terdapat lapangan kosong di sebelah kiri yang rencananya akan dibangun Masjid Agung.

Tiba di area utama, terdapat masjid yang dipakai Habib Rizieq Syihab beserta rombongan melakukan shalat Jumat.

Baca Juga: Positif COVID-19, Direktur Utama RS Ummi yang Sempat Rawat Habib Rizieq Kini di ICU RSUD Kota Bogor

Di tempat itu pula, Habib Rizieq sempat bertemu dengan Ustadz Abdul Somad.

Di depan masjid ada lapangan besar seluas lapangan sepak bola. Di lapangan itu dipakai untuk berlatih pacuan kuda serta memanah.

Lalu di atasnya terdapat bangunan untuk para santri. Terdapat pula pendopo serta area pertanian dan peternakan.

Udara di sana sangat sejuk karena selain berada di dataran tinggi, juga masih banyak area perkebunan degan pepohonan tinggi.

Bangun Masjid Agung

Habib Rizieq Syihab meletakkan batu pertama proyek pembangunan masjid di Markaz Syariah, Jumat, 13 November 2020.

Masjid agung tersebut bisa menampung sekitar 5000 jemaah. Lokasi masjid berada di dalam Markaz Syariah FPI yang berada di Kampung Lembah Nendeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Habib Rizieq mengatakan masjid tersebut didesain oleh tim arsitek yang berpengalaman, dan pernah mendesai Rumah Sakit Indonedia di Gaza, Palestina.

"Tim arsitek yang dipimpin Faridz, yang membangun rumah Sakit Indonesia di Gaza. Alhamdulillah sangat bermanfaat di sana fmdan gak ragu lagi kalau tim ini tim profesional," katanya saat peletakan batu pertama Masjid Agung di Markaz Syariah.

Lanjutnya, masjid tersebut akan dibuat 2 lantai. Lantai pertama akan dibuat perpustakaan. Jadi buku-buku yang ada di Petamburan dan Mekkah akah disimpan di sana.

Sementara lantai dua digunakan untuk shalat berjamaah. Fi di lantai dua tersebut juga akan ada lapangan besar, sehingga bila jamaah membludak maka lapangan bisa dipakai untuk jamaah.

Selain masjid, di sana akan dibangun pula media center, wisma, klinik, madrasah, asrama putra dan putri serta kantor operasional dan klinik.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x