ISU BOGOR - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi akhirnya merespons rumor keterlibatannya dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos) terkait pengadaan goodie bag oleh Kemensos.
Dalam beberapa hari terakhir, nama Gibran ramai diperbincangkan di media sosial dengan sebutan 'Anak Pak Lurah' sebagaimana diberitakan majalah Tempo tentang pengadaan kantong bansos yang dikerjakan PT Sritex itu hasil rekomendasinya.
Padahal, sebelumnya, direncanakan pengadaan kantong bansos tersebut untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Gibran, dalam laporan itu, diistilahkan sebagai 'Anak Pak Lurah'.
Baca Juga: Tanggapi Hastag Tangkap Anak Pak Lurah, Gibran: Tangkap Aja Kalau Ada Buktinya
Baca Juga: 'Anak Pak Lurah' Buka Suara soal Dugaan Korupsi Bansos, Gibran: Nggak Bener Itu
Baca Juga: Bongkar Korupsi Bansos 'Anak Pak Lurah' dan 'KM 50', Tagar 'Tempo Media Asu' Trending di Twitter
Pak Lurah, menurut Tempo, mengacu kepada sosok Presiden Joko Widodo. Bahkan dalam laporan Tempo juga disebutkan dana korupsi bansos Juliari Batubara diduga mengalir untuk kepentingan partai politik, dalam hal ini PDI Perjuangan.
Bahkan, Gibran murka ketika namanya disebut-sebut sebagai 'anak pak lurah' yang dimaksud media nasional itu, hingga akhirnya trending di twitter dengan taggar #TangkapAnakPakLurah.
"Ya tangkap saja kalau salah. Tangkap aja kalau ada buktinya. Ini saya tegaskan lagi, saya tidak pernah ikut-ikut. Tidak pernah yang namanya merekomendasikan memerintah atau apa pun itu," tegasnya saat ditemui wartawan usai memberikan bantuan gizi di Banyuagung, Kadipiro, Solo, Senin 21 Desember 2020.