"Saya tidak mengatakan begitu, tapi hidup itu sebegitu kayaknya sehingga ada kemungkinan begitu," ujarnya.
Cak Nun memandang peristiwa akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok Islam jika dilihat dari perspektif sosial politik, tidak bisa dilepaskan dari sejarah.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Bela Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang 'Anti' Islam
Baca Juga: Presiden Prancis Macron Paham Akan Kemarahan Umat Islam, Sebut Orang yang Membencinya Keliru
Baca Juga: Bela Islam, Habib Rizieq Serukan Demo Prancis di Jakarta dan Bandung
"Itu bisa kita lihat dari sejarah, saya melihat bahwa sebenarnya umat islam itu, secara nilai maupun manusianya, umat islam atau muslimin, memang sudah mengalami sakit hati yang luar biasa dalam waktu yang sangat panjang,"
"Saya menyebut sudah sampai sekitar 4-6 abad, itu nilai islam disepelekan, diinjak-injak, tidak diakui dan seterusnya," katanya.
Mulai dari urusan penjajahan pada bangsa-bangsa tertentu (Timur Tengah), atau kooptasi penginjak-injakan, dari kelompok lain kepada kelompok Islam dan seterusnya.
"Sehingga saya memahami, sangat lazim bahwa umat islam, kaum muslimin itu merasa sakit, diinjak-injak disalahpahmi, dari zaman renaissance sampai globalisasi,"
"Jadi mereka itu terlalu lama merasa sakit, nah diantara orang-orang merasa sakit ini kan, ada sebagian yang tidak tahan,"