Cak Nun: Kalau Ada Kelompok Islam Sangat Keras, Bisa Jadi Merupakan Rekayasa yang Berkuasa

- 8 Desember 2020, 11:30 WIB
Cak Nun/YouTube
Cak Nun/YouTube /

"Sehingga meladeninya dengan kesabaran, tawakal, iman, kepercayaan kepada Allah. Tapi ada yang mentok akhirnya tidak kuat, terjadilah Sigi (pembunuhan) atau terorisme dan segala macam, jadi saya mencoba memahaminya itu juga lazim," tandasnya.

Baca Juga: Presiden Prancis 'Hina' Islam, Organisasi Muslim Eropa Sebut Emmanuel Macron Pemimpin Gagal

Baca Juga: Media Prancis Soroti Kecaman Jokowi Soal Presiden Emmanuel Macron 'Menghina' Islam

Baca Juga: Jokowi Pernah Nge-Vlog Bareng, Kini Mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron Karena Hina Umat Islam

Sebab, lanjut dia, sebagai manusia jika diinjak kemudian diam saja, itu sudah tidak normal.

"Misalnya saya menghina bapakmu, sampai tiga kali terus kamu tidak marahkan tidak lazim, trus kamu menendang kepala saya sangat lazim. Jadi kelaziman itu harus kita pelajari juga," paparnya.

Maka dari itu, Cak Nun melihat peristiwa Sigi dan beredarnya video hayaalaljihad itu adalah alami.

Karena itu reaksi sebagian dari suatu kelompok yang ditindas berabad-abad, sehingga mereka ada yang mencoba menanggapinya dengan tangan.

"Jihad biyadihi atau dengan tangan, dan itu oleh rezim disebut sebagai terorisme. Atau melalui lisan dengan hayaalal jihad atau hayaalal qital, bagi saya itu lazim-lazim saja,"

"Tapi saya tidak mengatakan itu boleh ya. Boleh dan tidak boleh lain masalah ini," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x