BPBD: Gunung Semeru Tidak Meletus Tapi Mengeluarkan Lava Pijar

- 2 Desember 2020, 08:17 WIB
Gunung Semeru di Jawa Timur
Gunung Semeru di Jawa Timur /pixabay.com/ mainlanmaik

ISU BOGOR - Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo menghimbau, masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang menyusul aktivitas Gunung Semeru.

Menurutnya, hasil pendeteksian alat seismograf (perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi) di Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan bahwa memang terjadi gempa tremor harmonik, letusan, hingga guguran lava pijar di puncak Gunung Semeru sejak Jumat 27 November 2020.

"Gunung Semeru tidak meletus, tetapi memang terjadi letusan mulai Jumat 27 November 2020 dan memang mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke areal Curah Kobokan sebanyak 13 kali dengan jarak luncur dari lidah lava/puncak sekitar 500-1.000 meter," tuturnya seperti dikutip Isu Bogor dari Antara.

Baca Juga: Khofifah Kena Hoax Erupsi Dahsyat Gunung Semeru, Kementerian ESDM: Saring Sebelum Sharing

Baca Juga: Khofifah Klarifikasi Video Erupsi Dahsyat Gunung Semeru, Netizen: Sekelas Gubernur Aja Kena Hoax

Maka dari itu, pihaknya berharap masyarakat tak perlu panik dan tenang, sebab berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan Gunung Semeru itu masih dalam status level waspada II.

Ia mengatakan luncuran lava pijar tersebut masih jauh dari permukiman, hutan maupun area KRB (Kawasan Rawan Bencana) I, II dan III di Gunung Semeru, namun warga diimbau untuk tetap waspada.

Jadi Tontonan Warga, Penampakan Lahar Panas Setinggi 30 Meter Erupsi Gunung Semeru
Jadi Tontonan Warga, Penampakan Lahar Panas Setinggi 30 Meter Erupsi Gunung Semeru ANTARA/Umarul Faruq

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km, dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Gunung Semeru, Video Hoaks Hingga Soe Hok Gie Meninggal Karena Hirup Gas Beracun

Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga: Suara Dentuman Terdengar Beberapakali

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai gugurnya kubah lava pijar di Kawah Jongring Seloko, sehingga BPBD Lumajang terus melakukan koordinasi dengan pihak perhutani dan TNBTS karena dikhawatirkan nanti luncuran lava pijarnya itu akan semakin panjang.

"Luncuran lava pijar itu dapat menyebabkan adanya kebakaran lahan dan hutan yang ada di lereng Gunung Semeru seperti beberapa tahun lalu," ujarnya.

Wawan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi secara intens dengan pihak Perhutani dan TNBTS, dengan saling memberikan informasi melalui jaring komunikasi untuk melaporkan setiap saat perkembangan hutan maupun aktivitas Gunung Semeru.

Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Sejauh 3.000 Meter.*
Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas Sejauh 3.000 Meter.* ANTARA FOTO

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar 2 Lagu Tentang Gunung Semeru

Sementara itu, pendakian ke Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ditutup sementara sejak 30 November 2020 karena aktivitas gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut mengalami peningkatan.

Penutupan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dikeluarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) telah mengeluarkan Surat Pengumunan Nomor : PG.10/T.B/BIDTEK.1/KSA/11/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Gunung Semeru.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x