Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia, Uni Eropa: Tindakan Provokasi Terang-terangan

1 Juli 2023, 20:08 WIB
Seorang pria bernama Salwan Momika membakar Al Quran di luar masjid utama Stockholm, Swedia pada Rabu, 28 Juni 2023. Polisi telah menyelidiki pria tersebut. TT News Agency/Stefan Jerrevang/REUTERS /
ISU BOGOR - Uni Eropa (UE) mengecam keras insiden pembakaran Al Quran yang terjadi di Swedia, baru-baru ini. UE menyebut tindakan itu sebagai tindakan ofensif, tidak sopan, dan provokasi secara terang-terangan.

Sebagaimana diketahui, penodaan agama dalam bentuk pembakaran dan menginjak-injak Al Quran itu diorganisir oleh Salwan Momika, 37, seorang warga Irak di di depan sebuah masjid di Stockholm, Swedia.

Pernyataan Uni Eropa datang beberapa jam setelah Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengadakan konferensi tentang tindakan keji berupa pembakaran Al Quran yang dilegalkan pengadilan dan polisi Swedia.

Dalam pernyataannya, UE menyatakan penolakan keras terhadap pembakaran Al Quran, dengan menekankan bahwa hal itu tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa.

Baca Juga: Momen Putin Peluk Al Quran, Soroti Penodaan Kitab Suci Umat Islam Sebagai Kejahatan di Rusia

"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa. Tindakan itu dianggap lebih ofensif karena bertepatan dengan perayaan hari raya besar Muslim Idul Adha," tegas pernyataan UE sebagaimana dilansir Aaj English TV, Sabtu, 1 Juli 2023.

UE menegaskan kembali komitmennya untuk menegakkan kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kebebasan berekspresi, baik di dalam negara anggotanya maupun secara internasional.

Pernyataan tersebut menekankan pentingnya berdiri bersama untuk saling memahami dan menghormati, mendesak semua pihak yang terlibat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Diketahui, insiden pembakaran Al Quran mendorong OKI untuk mengadakan pertemuan darurat komite eksekutifnya untuk mengatasi konsekuensi pembakaran Al Quran.
 
Baca Juga: Malam Nuzulul Quran 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Simak Tafsir Dua Ayat Al Quran Ini

Banyak negara mayoritas Muslim di Timur Tengah dan sekitarnya mengecam tindakan tersebut. Bahkan tak sedikit yang menarik duta besar mereka dari Swedia dan memanggil utusan Swedia ke negara masing-masing untuk ditegur.

Uni Eropa juga mengutuk penyerbuan kedutaan Swedia di Baghdad, ibu kota Irak, oleh sekelompok pengunjuk rasa yang marah akibat aksi pembakaran Al Quran.

Pembakar Al Quran Berencana Melakukan Aksi Serupa Selama 10 Hari

Pria yang membakar Al Quran di luar masjid Stockholm, yang memicu protes dan gelombang kecaman, mengatakan kepada media Swedia bahwa dia bermaksud untuk membakar Al Quran lainnya dalam waktu 10 hari.

Salwan Momika mengklaim bahwa dirinya telah diberikan izin untuk protes dengan cara menginjak kitab suci umat Islam dan membakar beberapa lembar di depan masjid terbesar di ibu kota Swedia pada hari Rabu.

Baca Juga: Kapan Perang Badar Terjadi? Pertempuran yang Dibahas dalam Al Quran Secara Eksplisit

Pembakaran Al Quran, bertepatan dengan dimulainya Idul Adha Muslim dan akhir ziarah tahunan ke Mekkah di Arab Saudi, memicu kemarahan di seluruh Timur Tengah.

Berbicara kepada surat kabar Expressen, Momika mengatakan dia tahu tindakannya akan memancing reaksi dan bahwa dia telah menerima ribuan ancaman pembunuhan.

"Meskipun demikian, dia merencanakan tindakan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang," kata Momika.

“Dalam 10 hari saya akan membakar bendera Irak dan Al Quran di depan kedutaan Irak di Stockholm,” tambahnya.

Polisi Swedia telah memberinya izin sejalan dengan perlindungan kebebasan berbicara, tetapi kemudian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas hasutan terhadap kelompok etnis.

Namun, Momika membantah bahwa tindakannya merupakan kejahatan rasial atau hasutan terhadap kelompok mana pun.

“Polisi memiliki hak untuk menyelidiki apakah pembakaran itu merupakan kejahatan rasial. Mereka bisa benar dan mereka bisa salah,” kata Momika kepada surat kabar itu.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler