Di Tengah Tekanan Rusia, Ukraina Dapat Kiriman 70 Ribu Ton Batu Bara dari Negara Ini

31 Maret 2022, 17:21 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /REUTERS/

ISU BOGOR - Satu bulan lebih Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, negara yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky itu kini tengah dalam krisis yang serius.

Pasalnya, Rusia telah membombardir sejumlah kota di Ukraian yang mengakibatkan kerusakan serta kerugian yang sangat serius.

Di tengah tekanan Rusia, Ukraina mendapat bantuan dari beberapa negara sahabat, yang terbaru yakni Zelensky melaporkan bahwa negaranya dikirim 70 ribu ton batu bara.

Baca Juga: Ingin Perkuat Sanksi untuk Rusia, Presiden Ukraina Sesalkan Kenapa Putin Tak Dihukum Sejak 2014

Hal itu Zelensky sampaikan lewat pernyataanya di unggahan Instagram resminya, Kamis, 31 Maret 20222.

Dalam keterangannya, Zelensky mengatakan bahwa negara yang telah menyuplai 70 Ribu ton batu bara untuk Ukraina yakni Australia.

Ia menuturkan jika Australia telah mengirim 70 ribu ton batu bara untuk membantu kebutuhan energi di Ukraina.

Baca Juga: Di Tengah Wacana Damai dengan Rusia, Presiden Ukraina Klaim Tak Percaya Siapapun: Kami...

"Saya berterima kasih kepada Australia atas dukungan bipartisannya untuk pertahanan kita melawan penjajah. Untuk bantuan yang telah diberikan negara Anda ke Ukraina," ungkap Zelensky dikutip Isu Bogor, Kamis, 31 Maret 2022.

"Khususnya untuk 70 ribu ton batu bara untuk kebutuhan energi kita. Tapi ini baru permulaan. Bersama-sama kita bisa, dan karena itu harus berbuat lebih banyak," sambungnya.

Dalam pernyataan yang sama, Zelensky mengutarakan isi hatinya, ia ingin sanksi untuk Rusia diperkuat agar negara Vladimir Putin itu jera.

Baca Juga: Selangkah Menuju Damai dengan Rusia, Ibu Negara Ukrania Ucap Terima Kasih ke Nakes: Hormat...

Sebab, kata dia, kejahatan yang tidak dihukum akan bangkit kembali, seperti tindakan Rusia pada tahun 2014 lalu yang kini terjadi lagi di 2022.

"Sering dikatakan bahwa kejahatan yang tidak dihukum akan kembali. Saya akan menambahkan: kejahatan yang tidak dihukum kembali dengan sayap, dengan rasa kemahakuasaan," tutur dia.

"Jika dunia menghukum Rusia atas apa yang dilakukannya pada 2014, tidak akan ada kengerian menginvasi Ukraina pada 2022," pungkasnya.***

Editor: Mutiara Ananda Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler