5 Perang Antar Negara yang Terjadi saat Ini, Nomor Terakhir Sempat Tewaskan 6 Ribu Jiwa

25 Februari 2022, 17:28 WIB
5 Konflik Antar Negara yang Terjadi saat Ini, Nomor Terakhir Tewaskan 6 Ribu Jiwa /Tangkapan layar YouTube 7detik

ISU BOGOR - Perang antar negara yang terjadi saat ini sebetulnya banyak, namun yang banyak mencuri perhatian dunia hanya beberapa saja, termasuk Rusia dengan Ukraina.

Seperti diketahui, perang Rusia dengan Ukraina belakangan ini menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia.

Selain perang antar negara Rusia dengan Ukraina ternyata terdapat juga beberapa negara di dunia yang saat ini sedang konflik dengan tetangganya.

Baca Juga: Perang Ukraina, Rusia Tegaskan Ingin Akhiri Pertumpahan Darah yang Ditutupi Barat Selama 8 Tahun

Negara apa sajakah itu dan apa penyebabnya? Inilah 5 konflik antar negara yang terjadi saat ini:

1. Rusia dan Ukraina

Rusia dan Ukraina Reuters

Pertikaian antara Rusia dan Ukraina kini memuncak. Pertikaian ini berawal ketika Ukraina menyatakan akan bergabung dengan NATO.

NATO sendiri adalah sebuah organisasi pertahanan dan kawasan yang anggotanya meliputi Amerika Serikat, Kanada dan beberap negara Eropa lainnya.

Baca Juga: Tentara Rusia Sempat Jatuhkan Senjata karena Tak Ingin Berperang dengan Ukraina

Hal ini membuat Rusia merasa terancam dan tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO karena menganggap Ukraina adalah bagian dari Rusia.

Di sisi lain, Ukraina merasa bahwa mereka sering terancam dan tertekan dengan Rusia yang tidak mengakui kemerdekaan penuh Ukraina dan melihat sikap Rusia yang telah mencaplok wilayh Ukraina di mulai dari Crimea.

Lantas, Ukraina mulai mengumpulkan kekuatan dengan memutuskan untuk bergabung dengan NATO. Presiden Rusia Vladimir Putin marah besar melihat hal ini.

Baca Juga: Awal Mula Konflik Rusia Ukraina, Penggulingan Viktor Yanukovych hingga Terpilihnya Komedian Volodymyr Zelensky

Dan sejak tanggal 24 Februari 2022, Putin memerintahkan untuk invasi terhadap wilayah Ukraina, khususnya bagian timur yaitu Luhansk dan Donetsk dengan mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina tersebut.

Rusia juga mulai menyerang beberapa wilayah di Ukraina, termasuk ibu kota negara yaitu Kiev. Melihat situasi genting ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas mulai melakukan perlawanan kepada Rusia.

Dengan mengutus pasukan militer negara. Bantuan pertahanan juga mulai berdatangan untuk Ukraina, seperti Amerika Serikat, Belarusia dan Prancis, demi memperkuat sayap kiri Ukraina melawan Rusia.

Baca Juga: Awal Mula Konflik Rusia Ukraina, Penggulingan Viktor Yanukovych hingga Terpilihnya Komedian Volodymyr Zelensky

Sampai saat ini, ratusan orang harus kehilangan nyawanya dan akan terus bertambah. Ratusan ribu penduduk Ukraina juga mulai meninggalkan negaranya demi keselamatan hidup.

2. Arab Saudi dan Iran

Arab Saudi dan Iran Facebook

Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Di mana terjadi perdebatan dalam suksesi kepemimpinan setelah Abu Bakar diangkat sebagai pengganti Nabi Muhammad.

Kelompok yang menolak Abu Bakar sebagai pemimpin baru adalah para pengikut Syi'ah dan mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib, ialah pemimpin yang sebenarnya.

Sedangkan kelompok yang tetap setia dengan Abu Bakar ialah para pengikut Sunni. Setelah berlalu hubungan Arab Saudi dengan Iran kembali memanas, pada tahun 1979 saat terjadi revolusi Iran.

Kemudian pada tahun 1980 Iran berperang melawan Irak. Saat itu Arab Saudi memberi dukungan penuh kepada Irak untuk melawan Iran.

Kala itu, sebanyak 550 ribu orang harus kehilangan nayawanya. Pada tahun 2004 Arab Saudi dan Iran terlibat pertikaian di Yaman yang berawal dari pemberontakan kelompok Syi'ah.

Konflik tersebut mengakibatkan 10 ribu orang harus kehilangan nyawanya. Pada tahun 2016, pertikaian antara Arab Saudi dan Iran kembali terjadi.

Akibat politik ekonomi dimana Iran menantang perang Arab Saudi yang berujung pada pemutusan hubungan diplomatik pada tahun 2021 akhirnya perundingan antara Arab Saudi dan Iran dilakukan.

Arab Saudi mendesak agar Iran mengakhir perilaku negatifnya. Arab Saudi dan Iran memiliki kekuatan regional di Timur Tengah, sehingga itulah yang membuat kedua negara ini memiliki relasi yang naik turun.

3. China dan Taiwan

China dan Taiwan Reuters

Hubungan antara China dan Taiwan juga sedang memanas pertikaian antara kedua negara ini terjadi sejak China pada 1949 menyatakan Taiwan sebagai salah satu provinsi yang menjadi bagian dari China.

Lantas Taiwan menolak pernyataan China ini dengan keras dan melihat dirinya sebagai negara merdeka dengan konstitusi sendiri dan pemimpin yang dipilih secara demokratis.

Perpecahan antara kedua negara ini sudah terjadi setelah perang dunia kedua, ketika adanya pertempuran antara pasukan komunis dan nasionalis.

Peristiwa ini menyebabkan lebih dari 8 juta orang harus kehilangan nyawanya. Pasukan komunis memenangkan wilayah daratan China yang kemudian kemudian menjadi Republik Rakyat China.

Sedangkan pasukan nasionalis melarikan diri ke pulau formosa yang kemudian menjadi negara Taiwan. Taiwan saat ini telah diakui kemerdekaannya oleh 22 negara. Namun China sendiri tidak mengakui kemerdekaan Taiwan. Sehingga membuat kedua negara itu terus bertikai.

4. India dan Pakistan

India dan Pakistan GlobalVilage

Pertikaian antara India dan Pakistan masih terjadi sampai saat ini, salah satu penyebabnya ialah wilayah Kashmir, wilayah ini terletak diantara perbatasan India dan Pakistan.

Wilayah inilah yang sampai saat ini diperebutkan oleh India dan Pakistan. Kashmir sendiri pada tahun 1947 diberi pilihan untuk bergabung ke India atau Pakistan.

Hingga mereka memutuskan untuk tidak bergabung sama sekali dari dua negara ini, Kashmir memilih menjadi negara yang berdiri sendiri.

Keputusan Kashmir ini tidak disukai Pakistan yang mengira bahwa mereka akan bergabung dengannya, karena sama-sama wilayah dengan mayoritas penduduk muslim.

Melihat hal ini Pakistan pun mulai menyerang Kashmir untuk menyebut wilayah ini. India pun mengirimkan bantuan kepada Kashmir untuk melawan Pakistan.

Peristiwa itu menyebabkan 1.700 orang harus kehilangan nyawanya. Alhasil, Raja Kashmir memutuskan wilayah Kashmir bergabung menjadi bagian dari negara India.

Sebagai tanda terima kasih kepada India yang telah membantu Kashmir melawan Pakistan. Kemudian Pakistan tidak setuju atas keputusan ini, sehingga pertikaian antara India dan Pakistan semakin memanas.

Setelah dilakukan perundingan, Pakistan hanya mendapat sebagian kecil wilayah Kashmir, sedangkan India mendapat sebagian besar wilayah Kashmir, seiring berjalannya waktu banyak penduduk Kashmir yang berubah pikiran.

Mereka memilih untuk merdeka kembali. Mereka menyatakan bahwa Kashmir bukanlah bagian dari India dan juga bukan bagian dari Pakistan. Sehingga saat ini mereka juga berjuang untuk meraih kemerdekaan di tengah pertikaian antara India dan Pakistan.

5. Israel dan Palestina

Israel dan Palestina Pixabay

Pertikaian antara Israel dan Palestina juga masih terjadi sampai saat ini. Penting diketahui, konflik Israel dan Palestina bukan disebabkan oleh agama.

Dimana Israel mayoritas beragama Yahudi dan Palestina mayoritas beragama Islam. Melainkan pertikaian antara Israel dan Palestina disebabkan oleh politik, untuk merebut kembali wilayah kekuasaan masing-masing.

Sejak tahun 1947 Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi 181 untuk membagi wilayah menjadi dua negara. Pada tahun 1948, Israel mendeklarasikan kemerdekaan namun tanpa mengumumkan titik perbatasan negara dengan jelas.

Sehingga dari sinilah mulai terjadi pertikaian antara Israel dan Palestina untuk merebut wilayah kekuasaan. Pada tahun 1988, tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur menjadi wilayah teritori Palestina.

Status batas garis final antara kedua negara, telah dinegosiasikan. Namun pembicaraan selama beberapa dekade belum membuahkan hasil. Dari tahun 2008 sampai 2021 sebanyak 6 ribu orang harus kehilangan nyawanya akibat peristiwa pertikaian antara Palestina dan Israel.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler