Kebakaran Hebat Melanda Hutan di Selatan Turki Tewaskan 3 Orang, Pray For Turkey Menggema di Twitter

30 Juli 2021, 12:47 WIB
Sebuah foto yang diambil menggunakan drone menunjukkan kawasan yang terbakar di Manavgat, Antalya Turki pada 28 Juli 2021. ( /Mustafa Çiftçi - Anadolu Agency)

ISU BOGOR - Sedikitnya tiga orang tewas dalam peristiwa kebakaran hutan besar-besaran di Antalya, kota pesisir Mediterania, Turki, pada Kamis 29 Juli 2021. 

Kebakaran hebat itu menggema di twitter Indonesia dengan hastag #PrayForTurkey.

Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga orang tewas dan 138 lainnya terkena dampak kebakaran hutan di distrik Manavgat, termasuk satu orang terluka parah.

Baca Juga: Prancis Tetap Waspadai Turki Soal Ketegangan yang Mereda dengan NATO

"Sementara 58 orang masih dirawat di rumah sakit," ungkap AFAD dikutip dari Anadolu Agency, Jumat 30 Juli 2021.

Banyak rumah, tempat kerja, gudang, lahan pertanian, rumah kaca, dan kendaraan rusak parah akibat kebakaran, kata AFAD, menambahkan bahwa tim mereka saat ini sedang melakukan penilaian kerusakan.

Bulan Sabit Merah Turki mendirikan dapur lapangan, mengirim lima kendaraan katering, dan unit dapur darurat berkapasitas lebih dari 20.000 orang.

Baca Juga: Euro 2020, Turki Angkat Koper Lebih Awal Setelah Kalah dari Wales dan Italia Menang

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki mengerahkan segala upaya untuk mengendalikan dan memadamkan api.

Erdogan terus-menerus mengikuti perkembangan lewat telepon dengan para menteri di tempat kejadian dan menerima informasi tentang perkembangan mengenai pengendalian kebakaran.

“Api di Manavgat, Antalya terkendali, tetapi kebakaran di distrik Akseki masih berlangsung tadi malam,” kata Menteri Pertanian dan Kehutanan Bekir Pakdemirli kepada wartawan di Antalya.

Baca Juga: Ini Klarifikasi BWF Soal Mundurnya Tim Indonesia dan Turki dari All England 2021

Pakdemirli mengatakan seorang pria berusia 82 tahun, yang tinggal sendirian di rumah, meninggal saat upaya evakuasi sedang berlangsung di desa Kepezbeleni, Akseki. Dia mengimbau masyarakat untuk memedulikan peringatan resmi.

"Perjuangan kami untuk mengendalikan api terus berlanjut. Tentu saja, kami akan mengendalikannya. Namun, ini mungkin memakan waktu lama, dan pemerintah ada di sini dengan semua institusinya," tekan dia.

Pakdemirli juga mengatakan bahwa 202 rumah telah dievakuasi di provinsi selatan Mersin karena kebakaran hutan di distrik Aydincik sejak Rabu, dia menambahkan bahwa situasi mengenai kebakaran itu "berkembang ke arah yang positif" karena upaya pemadaman.

Baca Juga: Innalillahi, Rumah Sakit di Turki Terbakar 9 Pasien Corona Meninggal

Pakdemirli mengatakan upaya pengendalian 10 titik api terus dilakukan dengan 4.000 personel, tiga pesawat, 38 helikopter, dan 472 mobil tank air.

Kementerian Pertanian dan Kehutanan juga menggunakan helikopter tanpa awak untuk memadamkan api di Manavgat. Helikopter, yang dilengkapi dengan kamera dan sensor termal beresolusi tinggi, dapat bertahan di udara hingga delapan jam.

"Investigasi terkait penyebab kebakaran sedang dilakukan oleh penegak hukum dan otoritas peradilan yang relevan," kata Pakdemirli.

Pakdemirli dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu memeriksa area kebakaran, yang dimulai di empat titik berbeda di Manavgat sebelum menyebar.

“Harapan kami adalah bahwa kebakaran baik di Manavgat dan di berbagai bagian Turki dikendalikan dan dipadamkan,” kata Cavusoglu.

Dia juga mengatakan bahwa penyelidikan penyebab kebakaran sedang dilakukan atas instruksi Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Kami juga telah mengalokasikan asrama dengan kapasitas 720 orang di Manavgat. Tadi malam, 90 orang tinggal di asrama ini. Kebanyakan orang tinggal bersama kerabat dan teman," kata Cavusoglu.

Dia mencatat bahwa Bulan Sabit Merah Turki sudah menyajikan kebutuhan makanan di enam titik dan jaringan komunikasi telah dibentuk dengan pejabat setempat untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti pakaian.

"Semua sarana negara telah dikerahkan untuk Antalya dan Manavgat kami. Semua tim kami ada di lapangan," kata Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Murat Kurum.

"Kami juga akan memulai proses pembangunan tempat tinggal permanen untuk menyembuhkan luka warga kami dengan cepat," tukas Kurum.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler