Vladimir Putin Tuding Inggris dan AS Bersekongkol Provokasi Insiden HMS Defender di Laut Hitam

30 Juni 2021, 22:27 WIB
Putin Tuding Inggris dan AS Sudah Rencanakan Provokasi Insiden HMS Defender di Laut Hitam /Sergei Ilyin/Kremlin via Reuters/

ISU BOGOR - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Inggris dan AS telah bersekongkol merencanakan provokasi insiden kapal perang HMS Defender di Laut Hitam.

Saat itu insiden 23 Juni sebuah kapal perang Rusia dan jet Su-24M melepaskan tembakan peringatan di dekat HMS Defender, yang terus mengabaikan perintah untuk segera meninggalkan perairan teritorial Rusia.

Maka dari itu, Putin menyebut ada aspek politik dari provokasi baru-baru ini di Laut Hitam yang berkaitan dengan HMS Defender. 

Baca Juga: Ketegangan Rusia-Inggris Meletus: Kapal Perang Rusia Tembak Kapal Angkatan Laut Kerajaan di Laut Hitam

"Kapal perang itu jelas mengejar tujuan militer," kata Putin yang berbicara pada sesi tanya jawab pada hari Rabu 30 Juni 2021.

Putin mengatakan bahwa tidak hanya Inggris, tetapi AS juga mengambil bagian dalam provokasi HMS Defender di Krimea.

"Ini tentu saja provokasi. Apa yang ingin mereka tunjukkan dan tujuan apa yang coba dicapai oleh para provokator ini? Pertama dan terpenting, itu adalah provokasi yang kompleks, dan itu dilakukan tidak hanya oleh orang Inggris, tetapi juga oleh orang Amerika," kata Putin merujuk pada HMS Defender dan pesawat pengintai AS yang lepas landas dari pangkalan NATO di Yunani pada awal tahun lalu.

Baca Juga: Rusia Panggil Kedutaan Inggris Usai Insiden Penembakan Kapal Perang HMS Defender di Laut Hitam

"Kedua adalah aspek politik [dari insiden ini]: baru beberapa hari yang lalu ada pertemuan puncak di Jenewa, jadi mengapa melakukan provokasi seperti itu?," kata Putin.

Putin menambahkan bahwa bahkan jika Barat tidak mengakui hasil referendum rakyat yang terjadi di Krimea sebelum reunifikasi dengan Rusia, tidak ada gunanya provokasi.

Menurutnya, perang dunia baru tidak akan dimulai meski Rusia menenggelamkan HMS Defender karena kapal tersebut melanggar wilayah perairan Rusia.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Rusia Tantang Inggris dan AS Kirim Pasukan AL ke Laut Hitam

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sementara itu, bereaksi terhadap pernyataan Putin dengan mengklaim bahwa awak kapal perusak Inggris bertindak sesuai dengan norma-norma internasional.

Insiden HMS Defender

Rabu 27 Juni 2021 lalu, kapal perang Inggris masuk ke perairan teritorial Rusia di Laut Hitam, mendorong pasukan Rusia untuk melepaskan tembakan peringatan sampai kapal itu pergi. London membantah ada tembakan sama sekali, meskipun dinas keamanan Rusia, FSB, merilis rekaman video dari pertemuan itu.

Seorang koresponden BBC yang berada di atas kapal Inggris selama insiden itu juga mengatakan dia melihat lebih dari 20 pesawat di atas dan dua kapal penjaga pantai Rusia yang membayangi HMS Defender.

Baca Juga: Rusia Rilis Video Jet Tempur Terbang di Atas Kapal Perang HMS Defender Inggris di Laut Hitam

Dalam perkembangan terpisah pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Angkatan Udara Rusia harus mengerahkan jet tempur Su-30 dan Su-24 untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara oleh fregat Belanda, Evertsen pada 24. Juni.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan nyata atas keluhan sebelumnya oleh militer Belanda, yang menuduh jet tempur Rusia melecehkan fregat Belanda saat berlayar melalui Laut Hitam Kamis lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa jet-jet itu bertindak sesuai dengan hukum internasional dan bahwa mereka menjaga jarak aman dari kapal Belanda.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler