Rusia Panggil Kedutaan Inggris Usai Insiden Penembakan Kapal Perang HMS Defender di Laut Hitam

25 Juni 2021, 12:26 WIB
Kapal Perang Penghancur HMS Defender milik Inggris /Laman Arsip Nasional Pemerintah Inggris

ISU BOGOR - Rusia akan memanggil kedutaan Inggris untuk Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam eskalasi politik setelah bentrokan diplomatik dan militer yang tak terduga di Laut Hitam pada Rabu, 23 Juni 2021.

Seorang juru bicara Kemenlu Rusia menyampaikan bahwa duta besar Inggris, Deborah Bronnert, akan menerima langkah politik berat pada hari Kamis, 24 Juni 2021 setelah HMS Defender berlayar di perairan dekat semenanjung Krimea.

“Kami mungkin meminta akal sehat dan menuntut penghormatan terhadap hukum internasional,” kata Sergei Ryabkov, wakil Menteri Luar Negeri Rusia.

Baca Juga: Peringatan Perang Dunia 3: Rusia Ancam Bom Kapal Inggris, Pejabat Putin Bunyikan Bel Alarm

“Tetapi jika itu tidak membantu, kami mungkin menjatuhkan bom tidak hanya di jalur (kapal) tetapi juga pada target itu sendiri, jika rekan-rekan tidak mengerti," sambungnya.

Sebelumnya, para pejabat Inggris mengaku terkejut dengan kecepatan Rusia dalam bereaksi terhadap perjalanan 36 menit HMS Defender melalui perairan Krimea, ketika duta besar Inggris untuk Moskow dipanggil ke Kremlin, Rabu, 23 Juni 2021.

Meskipun Inggris telah mengantisipasi respon Rusia terhadap perjalanan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan dalam batas teritorial 12 mil, Kementrian Pertahanan Inggris tak pernah mengharapkan aksi tembakan peringatan tersebut untuk terjadi.

Baca Juga: Rusia Tembaki Kapal Perang Inggris HMS Defender Sebagai 'Peringatan', Tanda Awal Perang Besar?

Hal itu membuat situasi menjadi dramatis pada Rabu siang, memaksa Kementerian Pertahanan di London untuk segera menetapkan apa yang telah terjadi, sebelum didapat kesimpulan bahwa Rusia telah menembakkan meriam pada jarak yang aman di belakang kapal perang Inggris.

“Kami tahu bahwa sesuatu mungkin terjadi, tetapi kami tidak terlalu berharap Rusia mengatakan itu,” kata pihak Kementrian Pertahanan Inggris.

Apa yang diharapkan menjadi sebuah ketegangan, jika terus berlanjut, maka misi menegaskan hak navigasi di Laut Hitam telah meningkat menjadi insiden militer dan diplomatik.

Baca Juga: Rusia Peringatkan Konsekuensi Mengerikan Jika Terjadi Provokasi Mirip dengan Insiden Kapal Perang Inggris

Militer Rusia juga mengklaim bahwa sebuah jet telah menjatuhkan empat bom di jalur kapal perusak Inggris untuk memaksanya mengubah arah, tetapi itu dengan cepat dibantah, karena tidak ada bukti yang mendukungnya.

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, mengatakan pelayaran HMS Defender sudah sepenuhnya sesuai, meskipun Downing St tidak akan mengkonfirmasi apakah dia secara pribadi mengizinkan misi tersebut.

“Poin pentingnya adalah kami tidak mengakui klaim Rusia atas Krimea," ujar Johnson pada Kamis, 24 Juni 2021, dikutip Isu Bogor dari The Guardian.

"Ini adalah bagian dari wilayah Ukraina yang berdaulat, sepenuhnya benar bahwa kami harus membela hukum dan mengejar kebebasan navigasi dengan cara yang kami lakukan, mengambil rute terpendek antara dua titik, dan itulah yang kami lakukan," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler