ISU BOGOR - Seorang suami di Thailand murka membalas dendam pada mantan istrinya dengan cara meledakkan truk pick-upnya saat dia tidur di dalamnya dengan kekasih barunya.
Rekaman CCTV yang mengejutkan menunjukkan pria yang patah hati melarikan diri setelah melemparkan bom molotov - bom bensin - ke kendaraan di Thailand.
Tersangka, yang kemudian diidentifikasi oleh polisi sebagai Niwat Chankaew, diduga melacak truk mantan kekasihnya itu ke sebuah pompa bensin dan meledak marah saat melihat dia bersama pria lain.
Niwat kemudian dikatakan telah kembali dengan bom rakitannya dan melemparkannya ke truk saat mantannya dan pria lain sedang tidur.
Rekaman yang mengerikan menunjukkan api dengan cepat menelan truk saat seorang pria berkemeja merah terlihat melarikan diri dari tempat kejadian.
Wanita Pattarapond Kongsidee, 26, bergegas ke tempat aman dengan hanya luka bakar ringan bersama dengan pria barunya.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa mereka singgah di pom bensin untuk beristirahat saat dalam perjalanan mengantarkan buah dengan pacar barunya ketika insiden itu terjadi.
Baca Juga: Mantan Astronot Ini Ungkap Cara Menghabiskan Waktu Sendirian dengan Jarak Ratusan Ribu Mil dari Bumi
Dia berkata: "Dia adalah mantan suamiku. Kami memiliki satu anak, tetapi saya harus meninggalkannya setelah saya tahu dia menjual narkoba.
“Saya kaget. Saya berusaha menjaga hubungan baik dengannya dan saya pikir kami sudah mengerti. Sekarang saya bingung apa yang membuatnya melakukannya.
"Saya pikir kami akan mati. Dia menghancurkan jendela yang membuat kaca di mana-mana dan membuatnya semakin sulit untuk melarikan diri dan memadamkan api.
"Kami menanggung sendiri tagihan perbaikan 170.000 baht (£ 3.900). Kami juga kehilangan semangka yang seharusnya kami kirim, yang harganya 50.000 baht (£ 1.150) lagi."
Dia menambahkan bahwa mereka melaporkan kejadian itu ke polisi, yang kemudian menangkap Niwat dan membuatnya mengambil bagian dalam peragaan ulang serangan di provinsi Nakhon Si Thammarat.
Dia dilaporkan mengaku membakar mobil mantan kekasihnya karena dia sangat terpukul atas perpecahan itu dan mengatakan bahwa dia berhutang padanya.
Niwat mengatakan kepada media lokal bahwa dia tidak bersembunyi dari polisi dan menunggu mereka menangkapnya.***