Tanggapi Polemik Vaksin Nusantara, DPR: Minta Tidak di Adu dengan BPOM

19 April 2021, 21:55 WIB
Ilustrasi vaksin Nusantara /Unsplash/Hakan Nural./

ISU BOGOR - Vaksin nusantara buatan dr Terawan terus menuai polemik. Bahkan DPR RI yang mendukung vaksin nusantara tidak mau diadu domba dengan Badan Penelitian Obat dan Makanan (BPOM).

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanggapi kontroversi penyediaan vaksin nusantara pada Senin 19 April 2021.

"Karena sbeenarnya tujuan DPR dengan tujuan BPOM itu sama, bagaimana kemudian vaksin ini bisa berlangsung dengan baik di negeri kita," kata Sufmi Dasco sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Narasi, Senin 19 April 2021.

Baca Juga: Tanggapi Kontroversi Vaksin Nusantara, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Punya Pak Terawan Itu Immunotheraphy

Politisi Gerindra itu mengungkapkan, penggunaan vaksin nusantara dapat disandingkan dengan vaksin-vaksin impor yang sudah dibeli oleh Pemerintah Pusat.

"Biarkan vaksin yang sudah ada diberikan kepada rakyat yang sudah dibutuhkan dan sebagian menggunakan vaksin mandiri atau vaksin nusantara," jelasnya.

Dasco, menegaskan penggunaan vaksin nusantara tersebut, telah dibolehkan penggunaannya oleh BPOM namun dengan metode yang diperbaiki.

Baca Juga: Tanggapi Kontroversi Vaksin Nusantara, WHO: Mendorong Adanya Inovasi Berbasis Science yang Aman dan Tepat Guna

"Kita tidak akan membawa hal ini ke ranah bisa apa engga, penelitian itu ranah rumah sakit dan universitas, tidak perlu ada dinamika siapa yang boleh siapa yang engga, itu ranah uji klinis," katanya.

Seperti diketahui, vaksin nusantara ini digerakan oleh Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto. Namun belakangan menuai polemik karena vaksin yang digadang-gadang buatan anak negeri itu ternyata buatan Amerika Serikat.

Inisiator vaksin nusantara ini adalah Aivita Biomedical, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. Bahkan dikutip dari Aivitabiomedical.com vaksin tersebut bernama AV-Covid019.

Perusahaan ini mengklaim AV-Covid-19 sedang mengevaluasi vaksin AV-Covid-19 dalam uji klinis 2dengan 180 relawan di Indonesia, melanjutkan uji klinis 1 yang sukses dan menunjukan keamanan dan efikasi yang tinggi.

Dengan demikian, sebutan vaksin nusantara sebagai karya anak bangsa tampaknya tidak sesuai seperti apa yang digemakan dr Terawan.

"Saya selaku menkes (saat itu) ikut berperan serta dalam kegiatan anak bangsa yang ingin mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis dendritic cell, yang tentunya karena sifatnya autologous, individual, tentunya sangat aman," kata Terawan dalam rapat dengan pendapat komisi IV DPR RI pada 10 Maret 2021 lalu.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler