Covid-19 Menurun, Doni Monardo: Pandemi Belum Berakhir

15 April 2021, 17:18 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga Menag Yaqut Qholil Choumas meninjau proses bongkar muat 15 juta dosis vaksin Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (12/1). /Chris Dale/BNPB

ISU BOGOR - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan dengan menurunnya penambahan kasus baru, bukan berarti pandemi berakhir.

Maka dari itu, Doni mengingatkan masyarakat tidak boleh lengah serta harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

"Saya melihat beberapa minggu terakhir karena jumlah kasus baru mulai berkurang banyak warga yang merasa bebas, ini tidak boleh, semua pihak harus bisa mengendalikan diri," kata Doni sebagaimana dilansir Antara, di Padang, Kamis, 15 April 2021.

Baca Juga: Positif Corona, Varane Gagal Ladeni Liverpool di Liga Champions

Baca Juga: Gegara Corona, Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor Kurang dari Rp 1 Trilun

Menurutnya, dengan penurunan kasus yang terjadi saat ini bukan berarti pandemi COVID-19 sudah selesai.

"Pandemi COVID belum berakhir, masih ada, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang telah bebas dari COVID-19, karena itu mari bersama-sama saling mengingatkan dan memberi dukungan bahwa COVID-19 masih menjadi ancaman nyata dan musuh bersama," katanya.

Oleh sebab itu ia meminta masyarakat harus selalu berupaya untuk patuh melaksanakan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Baca Juga: Gegara Corona, Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor Kurang dari Rp 1 Trilun

Baca Juga: Pangeran Charles Kritik Orang-Orang yang Tentang Vaksin Virus Corona

"Kemudian mengikuti program vaksinasi COVID-19, tetap disiplin dan para pemimpin di daerah harus kompak dan konsisten menjalankan aturan dan pengendalian," kata dia.

Ia menyampaikan sesuai dengan pesan Presiden semua harus konsisten karena disiplin saja tidak cukup.

"Lalai sebentar saja kita bisa terpapar COVID-19," ujarnya.

Terkait dengan perkembangan di tingkat provinsi ia melihat kasus baru sifatnya fluktuatif ada yang naik ada juga yang turun.

Baca juga: Lebih 53.000 desa berada di kawasan rawan bencana, sebut BNPB

"Ada provinsi yang naik kemudian melakukan konsolidasi bisa turun, ada juga yang sudah melandai dikendorkan sedikit jadi naik lagi kasusnya," ujarnya.

"Oleh sebab itu sesuai pesan Presiden Joko Widodo antara gas dan rem harus seimbang," katanya.

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler