Istana Buckingham Sewa Pengacara Luar untuk Usut Kasus Meghan Markle yang Dituduh Membully Mantan Stafnya

15 Maret 2021, 14:45 WIB
Foto Ilustrasi Istana Buckingham di London Inggris. /Pixabay

ISU BOGOR - Saat isu rasisme yang dilontarkan Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam wawancara bersama Oprah Winfrey meredup, Istana Buckingham justru malah mengambil langkah hukum atas kasus bullying yang diduga melibatkan Meghan.

Pasalnya, Istana Buckingham telah mengambil langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus bullying yang menyeret Meghan Markle saat masih menjadi penghuni istana.

Menurut The Sunday Times, sebuah firma hukum eksternal telah terdaftar untuk memimpin penyelidikan atas pengakuan staf Meghan Markle atau Duchess of Sussex yang menindas staf saat masih menjadi bangsawan di Inggris.

Baca Juga: Meghan Markle Dikabarkan Berambisi Ingin Jadi Presiden AS dalam Isu Rasisme Kerajaan Inggris

meghBaca Juga: Istana Buckingham Minta Firma Hukum Selidiki Kasus Bullying Meghan Markle pada Asisten Rumah Tangga Kerajaan

Istana awalnya mengumumkan tim Sumber Daya Manusia internal akan "menyelidiki keadaan" seputar tuduhan tersebut.

"Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut," bunyi pernyataan itu.

"Keluarga Kerajaan telah menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun dan tidak dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja."

Menurut laporan baru, beberapa mantan pembantu kerajaan dan saat ini diharapkan untuk berbicara tentang penyelidikan intimidasi yang "belum pernah terjadi sebelumnya", yang akan dilakukan secara eksternal.

Baca Juga: Usai Berpolemik dengan Harry dan Meghan, Keluarga Kerajaan Kembali Beraktivitas Seperti Biasa

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle 'Sindir' Media Inggris Lewat Investasi Jurnalisme Keberagaman

"Insiden terburuk yang sebenarnya belum terungkap. Ada beberapa cerita mengerikan untuk diceritakan," kata seorang sumber kepada reporter Roya Nikkah.

Klaim bullying muncul dua minggu lalu, menjelang wawancara Pangeran Harry dan Meghan ditayangkan, melalui The Times.

Surat kabar itu melaporkan keluhan tentang perilaku Meghan telah dibuat pada 2018 oleh Jason Knauf, sekretaris komunikasi Sussex di Istana Kensington.

Pengaduan tersebut mengklaim bangsawan itu "mengusir dua asisten pribadi keluar dari rumah dan merusak kepercayaan anggota staf ketiga".

Seorang sumber mengatakan kepada publikasi bahwa Harry telah meminta Knauf untuk tidak melanjutkannya.

The Times juga mengatakan sumbernya khawatir tidak ada yang dilakukan pada saat itu untuk menyelidiki tuduhan tersebut, dan tidak ada yang dilakukan sejak itu untuk melindungi staf istana.

Meghan mengeluarkan bantahan keras kepada surat kabar melalui juru bicaranya, dengan mengatakan dia "sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya", terutama sebagai "seseorang yang telah menjadi sasaran bullying".

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan baik," lanjut pernyataan itu.

Tanggapan Sussex juga mempertanyakan waktu klaim bocor ke pers, mencatat itu terjadi beberapa hari sebelum TV mereka yang banyak ditunggu-tunggu.

"Bukan kebetulan bahwa tuduhan beberapa tahun yang menyimpang yang ditujukan untuk merusak The Duchess sedang diberitahukan kepada media Inggris tidak lama sebelum dia dan Duke akan berbicara secara terbuka dan jujur tentang pengalaman mereka beberapa tahun terakhir," katanya.

Menanggapi laporan tersebut dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan klaim yang dibuat oleh mantan staf Harry dan Meghan.

Dalam wawancara Oprah mereka, Harry dan Meghan sama-sama mengatakan bahwa mereka merasa tidak didukung oleh institusi kerajaan sebelum mengundurkan diri dari peran mereka.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Honey Nine

Tags

Terkini

Terpopuler