Gerhana Matahari Hibrida 2023: Perbedaan, Jadwal dan Lokasi di Indonesia

- 12 April 2023, 08:49 WIB
Gerhana Matahari Hibrida 2023: Perbedaan, Jadwal dan Lokasi di Indonesia
Gerhana Matahari Hibrida 2023: Perbedaan, Jadwal dan Lokasi di Indonesia /Pixabay
ISU BOGOR - Gerhana Matahari Hibrida 2023 diperkirakan bakal terjadi pada 20 April mendatang. Fenomena alam tersebut dikabarkan dapat diamati di Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Perbedaan Gerhana Matahari Hibrida, Total, Sebagian, dan Cincin

Gerhana Matahari Hibrida

Sebagaimana dilansir Instagram BMKG, Gerhana Matahari Hibrida merupakan peristiwa Gerhana Matahari Total dan Cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Peristiwa gerhana matahari hibrida merupakan fenomena yang cukup langka. Posisi pengamat juga mempengaruhi besar magnitudo gerhana yang akan teramati.

Baca Juga: 100 Hari Lagi Jelang Gerhana Matahari Hibrida Bulan April 2023, Catat Tanggal dan Lokasinya!

Jadi pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan bersamaan dan di lokasi yang sama. Masyarakat yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida bisa memantau secara langsung lewat gerhana.bmkg.go.id pada 20 April 2023.

Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total Menurut Muhammad Jayusman dalam jurnal Fenomena Gerhana dalam Wacana Hukum Islam dan Astronomi (2011), dalam Bahasa Inggris, gerhana matahari total sering disebut Total Solar Eclipse.

Hal tersebut karena ukuran bumi lebih besar dibanding bulan, biasanya jenis gerhana ini akan selalu diawali dan diakhiri dengan gerhana matahari sebagian.

Mengutip dari buku Intisari Ilmu Ruang Angkasa (2005) karya Ian Graham, saat gerhana matahari total terjadi, seluruh bagian Matahari tertutupi oleh Bulan, sehingga tampak gelap selama beberapa menit. Diperkirakan gerhana ini bisa terjadi selama kurang lebih tujuh menit.

Baca Juga: Penampakan Gerhana Bulan Total di Ternate dan Saumlaki, Jelas Banget Teramati oleh Tim BMKG

Gerhana Matahari Sebagian

Dalam jurnal Gerhana Matahari terhadap Sifat Fisik dan Kimia Permukaan Bumi (2019) karya Saipul Hamdi, disebutkan jika gerhana matahari sebagian sering juga disebut Partial Solar Eclipse.

Gerhana ini terjadi di area yang terkena penumbra bulan. Gerhana matahari sebagian muncul ketika sebagian Matahari tertutupi oleh Bulan. Durasinya jauh lebih lama dibanding gerhana matahari total, karena area bayangan kabur Bulan jauh lebih luas dibanding bayangan inti.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana matahari cincin atau Annular Solar Eclipse terjadi saat Bulan berada di titik terjauh dari Bumi, sehingga tidak semua areanya tertutupi matahari dan cahayanya akan terlihat menyerupai cincin.

Ukuran Bulan yang lebih kecil dibanding Matahari dan jaraknya yang lebih dekat ke Bumi, membuat Bumi, Bulan serta Matahari berada dalam satu garis lurus. Sehingga Bulan terlihat memiliki ukuran yang hampir sama dengan Matahari.

Baca Juga: 5 Fakta Gerhana Bulan Total yang Disebut Blood Moon karena Berwarna Merah Darah

Jadwal Gerhana Matahari 2023

BMKG memprediksi Gerhana Matahari pada 2023 ini terjadi empat kali yakni:

1. Gerhana Matahari Hibrida (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,

2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,

3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan

4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Lengkap dengan Niat dan Doanya

Berikut Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Total

• Biak: puncak gerhana pukul 13.57 WIT (durasi 1 menit 2 detik)

• Pulau Kisar: puncak gerhana pukul 13.22 WIT (durasi 1 menit 5 detik)

Berikut Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Sebagian

• Aceh: puncak gerhana pukul 10.43 WIB

• Sumatera Utara: puncak gerhana pukul 10.24 WIB

• Sumatera Barat: puncak gerhana pukul 11.40 WIB

• Riau: puncak gerhana pukul 10.47 WIB

• Bengkulu: puncak gerhana pukul 10.41 WIB

• Jambi: puncak gerhana pukul 10.43 WIB

• Kepulauan Riau: puncak gerhana pukul 10.53 WIB

• Sumatera Selatan: puncak gerhana pukul 10.42 WIB

• Lampung: puncak gerhana pukul 10.41 WIB

• Bangka Belitung: puncak gerhana pukul 10.50 WIB

• Banten: puncak gerhana pukul 10.43 WIB

• DKI Jakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB

• Jawa Barat: puncak gerhana pukul 10.43 WIB

• Jawa Tengah: puncak gerhana pukul 10.46 WIB

• DI Yogyakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB

• Jawa Timur: puncak gerhana pukul 10.49 WIB

• Kalimantan Barat: puncak gerhana pukul 11.00 WIB

• Kalimantan Tengah: puncak gerhana pukul 11.00 WIB

• Kalimantan Selatan: puncak gerhana pukul 12.05 WITA

• Kalimantan Timur: puncak gerhana pukul 12.12 WITA

• Kalimantan Utara: puncak gerhana pukul 12.25 WITA

• Bali: puncak gerhana pukul 11.55 WITA

• Nusa Tenggara Barat: puncak gerhana pukul 11.58 WITA

• Nusa Tengga Timur: puncak gerhana pukul 12.02 WITA

• Sulawesi Barat: puncak gerhana pukul 12.14 WITA

• Sulawesi Selatan: puncak gerhana pukul 12.11 WITA

• Sulawesi Tengah: puncak gerhana pukul 12.22 WITA

• Sulawesi Tenggara: puncak gerhana pukul 12.18 WITA

• Gorontalo: puncak gerhana pukul 12.29 WITA

• Sulawesi Utara: puncak gerhana pukul 12.33 WITA

• Maluku Utara: puncak gerhana pukul 13.29 WIT

• Maluku: puncak gerhana pukul 13.24 WIT

• Papua Barat: puncak gerhana pukul 13.45 WIT

• Papua: puncak gerhana pukul 13.51 WIT

BMKG menghimbau bagi Anda yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida 2023 jangan melihat proses gerhana secara langsung.

Radiasi Matahari dapat merusak mata kita. Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat Matahari.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x