Tragis! Demi Anak Bisa Belajar Online, Seorang Ayah di Garut Nekad Gasak Handphone

- 5 Agustus 2020, 04:55 WIB
ILUSTRASI pencurian.
ILUSTRASI pencurian. /Antara

ISU BOGOR - Layaknya pihak keluarga korban pencurian akan merasa sangat kesal terhadap pelaku pencurian. Bahkan pihak keluarga biasanya akan melaporkan pelaku ke polisi dan terkadang mereka juga melakukam aksi main hakim sendiri untuk melampiaskan kekesalannya.

Lain halnya dengan apa yang dirasakan Ahmad Teguh (34), salah seorang anggota keluarga korban pencurian di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Ia justru malah merasa sedih dan terenyuh setelah mengetahui siapa orang yang telah mencuri handphone milik ayahnya.

"Awalnya beberapa hari yang lalu, saya mendapat kabar jika handphone milik ayah saya hilang dari rumah. Saya sempat kesal juga karena ada orang yang telah berani mencuri handphone ayah saya," ujar Ahmad, Selasa 4 Agustus 2020.

Baca Juga: Jubir Covid-19: Jangan Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Kami Yakin Indonesia Bisa

Ahmad yang saat itu tengah berada di kawasan Bandung, tuturnya, lalu mencoba mencari tahu keberadaan handphone ayahnya yang hilang melalui sebuah aplikasi. Berdasarkan informasi dari aplikasi tersebut, diketahui jika posisi handphone milik ayahnya masih ada di wilayah Garut, bahkan tak jauh dari rumah.

Akhirnya Ahmad berinisiatif untuk pulang ke Garut dan mencari keberadaan handphone milik ayahnya yang hilang. Dengan ditemani seorang temannya, Ahmad pun mendatangi titik lokasi yang menunjukan keberadaan handphone milik ayahnya yang ternyata jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

"Tadinya saya dan teman saya akan langsung menangkap pelaku pencurian untuk kemudian menyerahkannya ke polisi. Namun ketika sampai di rumah milik orang yang diduga telah mencuri handphone milik ayah saya, eh saya malah sedih dan terenyuh," katanya.

Baca Juga: Sempat Ingin Cabut Selang Ventilator saat Dirawat di RS, Kondisi Polo Srimulat Cukup Mengejutkan

Diungkapkannya, rumah orang yang diduga telah mencuri handphone tersebut lebih layak disebut sebagai gubuk. Saat itu rasa kesal yang semula dirasakannya langsung hilang dan berganti dengan rasa sedih karena terenyuh.

Namun demikian Ahmad tetap memutuskan untuk menemui orang yang diduga telah mencuri handphone dan ia meminta izin untuk masuk. Sesampainya di dalam rumah, Ahmad lebih terhenyak lagi karena melihat handphone milik ayahnya ternyata sedang digunakan belajar oleh salah seorang anak.

Masih menurut Ahmad, saat berada di dalam rumah, ia juga sempat menyaksikan
langsung lima penghuni rumah menyantap satu piring mie instan secara bersama-sama. Saat itulah Ahmad tak kuasa menitikan air matanya dan memutuskan untuk bicara baik-baik dengan pemilik rumah.

Baca Juga: Viral! Pedagang Bakso Gendong Muncul di Ketinggian 2.821 MDPL, Puluhan Pendaki Gunung Semringah

"Rumah yang lebih layak disebut gubuk kecil itu ternyata dihuni oleh lima orang yakni sepasang suami isteri serta ketiga anaknya. Dari ketiga anaknya, hanya satu yang sudah sekolah dan anak itulah yang saat itu saya lihat sedang menggunakan handphone milik ayah saya yang sebelumnya hilang untuk belajar online," ucap Ahmad.

Diakui Ahmad, dirinya kian terenyuh manakala pemilik gubuk kecil itu dengan terus terang mengakui jika handphone yang sedang digunakan belajar oleh anaknya itu memang diambil dari rumah orang tuanya. Hal itu terpaksa ia lakukan demi anaknya bisa belajar secara online akibat dihentikannya sistem belajar tatap muka akibat pandemi Covid-19.

Saat itu, Ahmad pun tak bisa banyak bicara. Ia hanya bisa meminta agar keesokan harinya orang tersebut menemui ayahnya dan menyampaikan jika ia telah menemukan handphonenya yang hilang dari salah satu tempat.

Baca Juga: Tok! Kota Bogor Resmi Terapkan Sanksi Tilang Masker di Masa Perpanjangan PSBB Pra AKB

Ahmad mengungkapkan, handpone milik ayahnya tersebut selanjutnya ia bawa pulang
untuk kemudian diserahkan kepada ayahnya. Tak lama setelah itu, orang yang telah mengambil handphone itu datang ke rumah dan sambil menangis, ia langsung meminta maaf kepada ayahnya.

Berita ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel "Pilu, Ayah Ini Nekat Curi Handphone Agar Anaknya Bisa Belajar Online, Korban Terenyuh dan Memaafkan" Selasa 4 Agustus 2020

Lebih jauh disampaikam Ahmad, ia dan seluruh keluarganya sepakat untuk menyelesaikan hal itu secara kekeluargaan. Mereka yakin jika orang tua itu mengambil handphone karena benar-benar terpaksa, sekedar ingin memenuhi kebutuhan anaknya untuk bisa belajar online.

Baca Juga: Brompton Diborong Warga Indonesia, Toko Sepeda di Jerman Ini Langsung Tutup

"Kalau saja si bapak itu punya niat jahat dan benar-benar ingin mencuri, ia tak hanya akan mengambil handphone milik ayah saya saja. Saat itu di meja ada dua buah handphone dan satu buah laptop, tapi yang ia ambil hanya satu buah handphone. Makanya kami memutuskan untuk memaafkannya,'" ujar Ahmad.***(Abdul
Muhaemin/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x