Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri

- 8 April 2022, 10:36 WIB
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri /Foto/Ilustrasi/Unsplash

Karenanya, hendaklah kita jaga perut kita dari memakan makanan atau minuman yang haram waktu berbuka. Hendaklah kita jaga mata kita dari melihat yang haram, kita jauhi perkataan kotor yang diharamkan seperti berbohong, ghibah (membicarakan aib seorang muslim yang memang benar ada padanya tanpa ada sebab yang diperbolehkan oleh syara’ di belakangnya).

Hendaklah kita jaga pendengaran kita dari mendengar omongan yang haram didengar. Juga kita cegah anggota-anggota badan kita yang lain seperti tangan dan kaki dari perbuatan-perbuatan maksiat, dosa dan perbuatan yang makruh. Demikian pula, hendaklah kita menahan diri dari perbuatan keji, pertengkaran, percekcokan dan perdebatan yang tidak ada manfaatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ (رواه الشيخان)

Maknanya: “Sesungguhnya puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah bersikap keji dan jangan bertindak bodoh, jika ada orang yang mengganggunya atau mencacinya maka hendaklah ia berkata: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa” (HR al Bukhari dan Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga berbicara tentang dua orang perempuan yang saat berbuka puasa membicarakan keburukan orang lain.

Baginda Nabi bersabda: إِنَّ هَاتَيْنِ صَامَتَا عَمَّا أَحَلَّ اللهُ لَـهُمَا وَأَفْطَرَتَا عَلَى مَا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمَا، جَلَسَتْ إحْدَاهُمَا إِلَى الأُخْرَى فَجَعَلَتَا يَأْكُلَانِ لُـحُوْمَ النَّاسِ (رواه أحمد)

Maknanya: “Sesungguhnya kedua perempuan ini menahan diri dari apa yang dihalalkan Allah bagi keduanya dan berbuka dengan apa yang diharamkan bagi keduanya. Salah satu dari keduanya duduk menemani temannya dan keduanya memakan daging-daging manusia (berbuat ghibah)” (HR Ahmad).

Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ (رواه الحاكم والبيهقي وابن خزيمة وابن حبّان

Maknanya: “Puasa yang sempurna tidak hanya menahan diri dari makanan dan minuman, melainkan menahan diri dari perkataan-perkataan dan perbuatan yang diharamkan atau dimakruhkan” (HR al Hakim, al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x