Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri

- 8 April 2022, 10:36 WIB
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Sempurna Tak Hanya Menahan Diri /Foto/Ilustrasi/Unsplash

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sebagian ulama seperti Imam al Ghazali membagi tingkatan orang-orang yang berpuasa menjadi tiga.

Beliau berkata dalam Ihya’ ‘Ulumiddin:

اعْلَمْ أَنَّ الصَّوْمَ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ صَوْمُ الْعُمُومِ وَصَوْمُ الخُصُوْصِ وَصَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْصِ. وأمّا صَوْمُ الْعُمُومِ فَهُوَ كَفُّ الْبَطْنِ وَالْفَرْجِ عَنْ قَضَاءِ الشَّهْوَةِ. وَأَمَّا صَوْمُ الْخُصُوصِ وَهُوَ صَوْمُ الصَّالحِيْنَ فَهُوَ كَفُّ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ وَاللِّسَانِ وَالْيَدِ وَالرِّجْلِ وَسَائِرِ الْجَوَارِحِ عَنِ الْآثَامِ. وأمَّا صَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْصِ فَصَوْمُ القَلْبِ عَنِ الهِمَمِ الدَّنِيَّةِ وَالْأَفْكَارِ الدُّنْيَوِيَّةِ وَكَفُّهُ عَمَّا سِوَى اللهِ عزَّ وجَلَّ بِالكُلِّيَّةِ وَيَحْصُلُ الفِطْرُ في هذَا الصَّوْمِ بِالفِكْرِ فيمَا سِوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاليَوْمِ الْآخِرِ وَبِاْلفِكْرِ في الدُّنْيَا، وَهٰذِهِ رُتْبَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالمُقَرَّبِيْنَ فإنَّهُ إِقْبَالٌ بِكُنْهِ الهِمَّةِ علَى اللهِ عزَّ وَجَلَّ وَانْصِرَافٌ عَنْ غَيْرِ اللهِ سُبْحَانَهُ. ا.هـ بتصرّف

Maknanya: “Ketahuilah bahwa puasa itu ada tiga tingkatan: (1) Puasa orang-orang umum, (2) Puasa orang-orang khusus dan (3) Puasa orang-orang yang terkhusus. (1) Puasa orang-orang umum adalah mencegah perut dan kemaluan dari memenuhi syahwatnya. (2) Puasa orang-orang khusus -dan ini adalah puasanya orang-orang shalih- adalah mencegah mata, telinga, lidah, tangan, kaki dan semua anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa. (3) Sedangkan puasa orang-orang yang terkhusus adalah puasanya hati dari tekad-tekad yang buruk dan pikiran-pikiran duniawi dan mencegahnya dari segala hal selain Allah secara total. Berbuka dalam puasa seperti ini adalah dengan berfikir tentang selain Allah dan hari akhir dan dengan berfikir tentang dunia. Ini adalah tingkatan para nabi, shiddiqin dan muqarrabin, karena ini adalah menghadapkan semangat (tekad) kepada Allah dan berpaling dari selain Allah.”

Hadirin rahimakumullah, Berdasarkan kualitas puasa dan tingkatan orang-orang yang berpuasa inilah, sebagian ulama salaf berkata:

أَهْوَنُ الصِّيَامِ تَرْكُ الشَّرَابِ وَالطَّعَامِ

Artinya: “Puasa yang paling ringan adalah meninggalkan minuman dan makanan.” Sahabat Jabir bin Abdillah berkata:

إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الكَذِبِ وَالمَحَارِمِ، وَدَعْ أَذَى الجَارِ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِيْنَةٌ يَوْمَ صَوْمِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ صَوْمِكَ وَيَوْمَ فِطْرِكَ سَوَاءً

Maknanya: “Jika engkau berpuasa maka hendaklah telinga, mata dan lidahmu berpuasa dari berbohong dan perkara-perkara yang diharamkan. Jangan sampai engkau menyakiti tetangga. Hendaklah engkau dihiasi dengan kewibawaan/kekhidmatan dan ketenangan di hari puasamu dan jangan engkau jadikan hari puasa dan tidak berpuasa sama.” Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah menganugerahkan taufik-Nya kepada kita sehingga puasa kita termasuk dalam bagian puasa orang-orang yang khusus dan bahkan termasuk puasa orang-orang yang paling khusus. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x