Puncak karirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal TNI sebelum akhirnya gugur dan diangkat menjadi Mayor Jenderal TNI Anumerta pada 5 Oktober 1965.
Baca Juga: Isu PKI Jadi Panggung Politik, Gatot Nurmantyo: Persepsi Itu Wajar-wajar Saja
6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Sutoyo lahir di Karanganyar pada 28 Agustus 1922. Karir militernya diawali ketika diangkat menjadi ajdan Kolonel Gatot Subroto pad Juni 1946.
Sebelum akhir hayatnya direnggut dalam peristiwa G-30-S PKI, dirinya menjadi seorang hakim advokat di Angkatan Darat pada 1961.
7. Capt. Pierre Andreas Tendean
Ia lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939, ia merupaka ajudan dari Jenderal A.H. Nasution. Diantara para Jenderal yang meninggal akibat peristiwa G-30-S PKI Pierre Tendean merupakan yang paling muda.
Pada saat peristiwa berdarah tersebut Pierre Tendean rela menjadi tameng Jenderal A.H Nasution sehingga ia tidak tertembak.
Itulah Tujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30-S PKI.***