Studi Baru: Virus Covid-19 Mungkin Telah Ada Sejak 20.000 Tahun Lalu

- 25 Juni 2021, 16:14 WIB
Ilustrasi Covid-19. Seorang anggota DPRD Jember, Jawa Timur, dilaporkan positif Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. Seorang anggota DPRD Jember, Jawa Timur, dilaporkan positif Covid-19. /PIXABAY/BlenderTimer

Pada penelitian terbaru kali ini, para ahli menerapkan metode analisis komputasi mutakhir pada lebih dari 2.500 genom individu yang berasal dari 26 populasi di seluruh dunia.

Mereka menemukan tanda-tanda adaptasi pada 42 gen manusia berbeda yang mengkodekan interaksi protein virus (IPV), yaitu invasi virus yang melibatkan perlekatan dan interaksi dengan protein spesifik yang diproduksi oleh sel inang.

Baca Juga: Studi Baru: Virus Corona Benar-benar Bersifat Musiman

Sinyal IPV ini hanya ada di lima populasi, semuanya dari Asia Timur yang kemungkinan adalah tanah leluhur keluarga virus corona.

Hal ini menunjukkan, nenek moyang orang Asia Timur modern awalnya terpapar virus Covid-19 pada sekiranya 25.000 tahun yang lalu.

Pengujian lebih lanjut mengungkapkan bahwa 42 IPV lebih jelas diekspresikan di paru-paru, organ utama yang diserang oleh virus Covid-19.

Peneliti juga mengonfirmasi bahwa para IPV ini berinteraksi langsung dengan virus Covid-19 yang bertanggung jawab atas pandemi saat ini.

Studi independen lainnya juga menunjukkan bahwa mutasi pada gen IPV dapat memediasi kerentanan dan keparahan gejala Covid-19

Selain itu, beberapa gen IPV saat ini digunakan sebagai target obat untuk perawatan Covid-19 atau merupakan bagian dari uji klinis untuk menuntaskan pandemi.

Sejumlah IPV adaptif yang diidentifikasi dalam penelitian juga merupakan target obat untuk jenis virus lain, seperti virus Zika dan Hepatitis C.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah