Sejarah dan Penjelasan Hari Anti Narkotika Internasional yang Diperingati Setiap Tanggal 26 Juni

- 25 Juni 2021, 08:24 WIB
Ilustrasi sejarah dan penjelasan Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap 26 Juni.
Ilustrasi sejarah dan penjelasan Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap 26 Juni. / PEXELS/Anna Shvets/

ISU BOGOR - Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI rutin diperingati setiap tanggal 26 Juni.

Tahun ini mengusung tema “Perang Melawan Narkoba (War On Drugs) di Era Pandemi Covid 19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba (BERSINAR)”.

Lalu, bagaimana sejarah dan penjelasan dari Hari Anti Narkotika Internasional itu? Berikut penjelesannya yang dilansir dari laman BNN Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: 15 Ucapan Kampanye untuk Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional 26 Juni di Media Sosial

Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juni adalah bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor.

Hal tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta keamanan dan kedamaian dunia.

Hari Anti Narkotika Internasional dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Criem (UNODC) pada 26 Juni 1988.

Baca Juga: 26 Juni Hari Narkoba Internasional, Ini Tema, Sejarah, dan Penjelasannya

Penetapan tanggal tersebut mengambil momen pengungkapan kasus perdagangan opium oleh Lin Zexu pada tahun 1785-1851 di Humen, Guangdong, Tiongkok.

Di Indonesia, Narkotika diatur dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 20019. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.

Narkotika telah merugikan banyak orang. Presiden Jokowi menyebut pada tahun 2015 ada 50 orang warga Indonesia meninggal karena penyalahgunaan narkotika.

Baca Juga: Dua Hari Besar Internasional yang Diperingati pada Tanggal 26 Juni 2021

Jika berdasarkan data itu, setahun bisa sampai 18.000 jiwa meninggal dunia karena narkotika.

Angka tersebut belum termasuk 4,2 juta pengguna narkotika yang direhabilitasi dan 1,2 juta pengguna yang tidak dapat direhabiitasi.

Di Bogor sendiri, baru-baru ini polisi telah mengungkap 11 kasus narkoba. Artinya narkoba atau narkotika masih marak beredar di tanah air ini.

Baca Juga: Selama Dua Pekan, Polisi Ungkap 11 Kasus Narkoba di Bogor dengan 14 Tersangka

Maka dari itu, sebagai generasi pelurus dan penerus bangsa, mari kita jauhi narkoba dan jangan coba-coba konsumsi narkoba. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah