Puasa Ayyamul Bidh, Niat dan Fadhilah Bagi yang Menjalaninya

- 26 Januari 2021, 19:03 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa //pixabay

ISU BOGOR - Mulai hari ini hingga Kamis 28 Januari 2021, umat Islam dianjurkan berpuasa Ayyamul Bidh. Dalam kitab “Umdatul Qari Syarhu Shahihil Bukhari” dijelaskan Ayyamul Bidh berasal dari kisah Nabi Adam A.S.

Saat Adam turun ke bumi, tubuhnya dalam keadaan hitam. Ketika melakukan puasa selama tiga hari ini, tubuhnya memutih.

Atas dasar itu, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa dalam sebulan minimal tiga kali.

Dan yang lebih utama adalah melakukan puasa pada Ayyamul Bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriyah.

Baca Juga: Dalil Keutamaan dan Niat Puasa Ayyamul Bidh, 26 hingga 28 Januari 2021

Adapun waktu penetapan puasa Ayyamul Bidh ini berdasarkan pada kalender Qomariyah atau Hijriyah.

Puasa Ayyamul Bidh dapat dijalankan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi.

Misalnya, perempuan harus berada dalam keadaan suci dan mendapatkan izin dari suami untuk berpuasa sunnah.

Ketentuan menjalankan puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa lainnya, seperti niat dan menahan diri dari lapar dan haus serta hawa nafsu.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh, 26 hingga 28 Januari 2021

Dimulai dari terbitnya fajar ketika adzan Subuh sampai terbenamnya matahari ketika adzan Magrib.

Niat puasa Ayyamul bidh juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.

Dalil Puasa Ayyamul Bidh

Dalil pertama: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari. No: 1178).

Dalil kedua: Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”(HR. Tirmidzi. No: 763 dan Ibnu Majah. No: 1709. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Dalil ketiga: Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi. No: 761 dan An Nasai. No: Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini Hasan.

Fadhillah atau Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dikutip dari lama masjidpedesaan.or.id, dijelaskan dari ‘Amr bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“. (HR. Ibnu Majah. No. 209).

2. Pahalanya Sama Dengan Puasa Setahun

Berpuasa tiga hari setiap bulannya, kecuali puasa ditanggal 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik) pahalanya sama dengan puasa setahun penuh insyaallah.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

3. Amalan Puasa Khusus untuk Allah

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.

Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya. Sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah menyandarkan amalan tersebut untuk-Nya.

4. Iman dan Takwa Jadi Bertambah

Alasan mengapa melaksanakan puasa bisa menjadikan seorang pribadi yang kualitas keimanannya meningkat dan menjadi seseorang yang lebih bertakwa.

Karena pada dasarnya ibadah puasa itu merupakan upaya untuk mengontrol diri dari semua yang membatalkan puasa, bukan hanya makan dan minum saja, tetapi juga dari segala bentuk fikiran, perkataan dan perbuatan hambanya yang tercela.

5. Ketenangan dan Ketentraman Hati

Dikisahkan dalam sebuah riwayat hadits, bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan secara langsung perihal ibadah puasa ayyamul bidh.

Hal inilah yang menjadi salah satu keutamaan dari puasa ayyamul bidh. Dalam hadis tersebut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan wasiat untuk seluruh umatnya tentang tiga hal.

Tiga hal ini yakni ibadah yang hukumnya sunah akan tetapi pahalanya luar biasa besarnya, dan juga memiliki manfaat luar biasa untuk ketenangan hati dan ketentraman jiwa manusia.

6. Menjadikan Tubuh Sehat

Tidak bisa kita pungkiri bahwasanya dengan kita merutinkan puasa setiap bulannya akan terasa manfaatnya oleh tubuh.

Banyak sekali manfaat puasa untuk kesehatan tubuh kita, diantaranya dapat menanggulangi stress dan depresi, karena dengan puasa kita dilatih untuk selalu mengontrol diri, menjaga berat badan supaya tetap ideal, mengurangi resiko jantung dan kanker, dan masih banyak lagi manfaat-manfaat yang lainnya.

Maka dari itu, apbila melakukan puasa ini semata - mata hanya mengharap ridho Allah supaya badan kita tetap dalam keadaan sehat walafiat senantiasa selalu siap beribadah tunduk kepadaNya yang telah membuat tubuh kita selalu sehat serta dapat mencari rizki yang halalan thayyiban.

Berikut niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x