Cerita Sejarah Salakanagara, Kerajaan Tertua di Nusantara Sebelum Tarumanegara dan Pajajaran

6 Oktober 2023, 18:44 WIB
Ilustrasi peninggalan Kerajaan Salakanagara /Foto/Nusantarainstitute

ISU BOGOR - Cerita sejarah Salakanagara sebagai Kerajaan tertua di Nusantara menarik untuk dikulik. Konon, Kerajaan ini merupakan cikal bakal dari berdirinya Tarumanegara dan Pajajaran.

Sebagaimana diketahui, Salakanagara erat kaitannya dengan Sunda. Sedangkan Sunda sendiri merupakan suku yang ada di Tanah Jawa bagian barat.

Kemunculan Suku Sunda kemudian membentuk peradaban banyak Kerajaan di Nusantara, yang diawali berdirinya Kerajaan tertua di Indonesia yaitu Salakanagara, Tarumanegara, Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang.

Dikutip dari buku karya Fery Taufiq El-Jaquene berjudul "Hitam Putih Pajajaran, dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" disebutkan Klaudius Ptolemaeus, ilmuwan Yunani menyebut sebuah tempat bernama Argyre.

Baca Juga: Mengenal Silsilah Kerajaan Pajajaran, Fakta atau Mitos? Berikut Penjelasannya

Dalam karyanya, Ptolemaeus menjelaskan Argyre terletak di wilayah Timur jauh dari daratan Eropa, tepatnya bagian barat pulau Labodio.

Lantas apa kaitannya dengan Salakanagara?

Penyebutan Pulau Labodio konon terkait dengan istilah Yawadwipa atau biasa dikenal dengan Pulau Jawa. Dalam bahasa Yunani, Argyre artinya "Perak".

Saat Tolemaeus merilis karya ilmiah berjudul Geographia disebutkan bahwa berdiri sebuah Kerajaan yang ada di Pulau Jawa bagian barat bernama Salakanagara.

Alhasil, tak sedikit sejarawan mengatakan Kerajaan tertua adalah Salakanagara, namun jika ditilik secara umum sebetulnya Kerajaan tertua itu adalah Kutai Martadipura di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Kisah Nyata Pendaki Gunung Salak yang Tersesat hingga Hilang Sukmanya, Bikin Merinding!

Bukan tanpa alasan para sejarawan menegaskan menyebut bukan Salakanagara melainkan Kutai Martadipura yang tertua di Nusantara. Hal itu disebabkan minimnya sumber sejarah tentang Salakanagara.

Sehingga para peneliti sejarah tidak berani mempertanggungjawabkan keabsahan data yang didapat di lapangan tentang kerajaan tertua di nusantara itu adalah Salakanagara.

Meski demikian, jika disesuaikan dengan waktu berdirinya, di abad ke-2 masehi (M). Kerajaan Salakanagara sudah menunjukkan keeksisannya, sedangkan Kerajaan Kutai baru muncul di abad ke-4 M.

Namun sejumlah sejarawan, seperti Hosein Djajadiningrat, Tubagus H. Achmad, Hasan Mu'arif Ambary dan Halwany Michrob bersikukuh bahwa Kerajaan Kutai lah yang paling tua, karena Salakanagara sangat minim datanya.

Baca Juga: Kisah Nyata Pendaki Gunung Salak Bikin Merinding, Wanita Ini Menangis Cerita Sang Kekasih Meninggal

Kemudian bagi mereka yang tetap mempertahankan pendapat sejarah berdasarkan pada dua opsi sumber, pertama yaitu catatan perjalanan Cina. Konon di abad ke-3 M, Kerajaan Salakanagara menyatakan telah menjalin kerjasama dengan Dinasti Han, Cina.

Kemudian sumber kedua tentang keberadaan Kerajaan Salakanagara termaktub dalam naskah Wangsakerta, di bagian Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara disebutkan bahwa wilayah kekuasaan Salakanagara mencakup pulau Jawa bagian barat.

Namun naskah tersebut masih dianggap kontroversi hanya karena digarap oleh panitia riset dari Kesultanan Cirebon yang konon disusun selama 21 tahun dan selesai 1698 M. Padahal naskah Wangsakerta cukup lengkap menjelaskan tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Tapi tetap saja banyak sejarawan yang meragukan isi naskah tersebut. Sehingga untuk meyakinkan Salakanagara sebagai kerajaan pertama atau tertua di Nusantara dianggap masih belum kuat.

Lokasi Pusat Kerajaan Salakanagara

Lokasi yang diyakini sebagai pusat Kerajaan Salakanagara juga masih menjadi pertanyaan, tetapi sedikitnya ada tiga daerah yang disebutkan sebagai pusatnya yaitu Pandeglang, Banten; Condet, DKI Jakarta, dan lereng Gunung Salak Bogor, Jawa Barat.

Pandeglang

Pandeglang disebut-sebut sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Salakanagara, tepatnya di Teluk Lada. Bahkan Naskah Wangsakerta menyebutkan bahwa Rajatpura sebagai ibu kota Kerajaan Salakanagara.

Dalam naskah tersebut dijelaskan bahwa Rajatapura menjadi kota tertua di Jawa. Tak hanya itu, konon Rajatapura juga telha dijadikan pusat kehidupan Kerajaan Salakanagara, oleh Dewawarman I (130-168 M) hingga Dewawarman VIII (348-362 M).

Dalam naskah tertulis, Dewawarman adalah seorang pedagang asli dari India. Dalam ekspedisi perdagangan mengangtarkan dia ke Nusantara di Pulau Jawa.

Condet

Condet yang terletak di Jakarta bagian timur juga disebut-sebut sebagai pusat Kerajaan Salakanagara. Ciondet atau Condet kurang lebih berjarak 30 kilometer akan menemui banda niaga besar bernama Sunda Kelapa.

Seperti diketahui, pada masanya Pelabuhan Sunda Kelapa memang dikenal sebagai pusat perdagangan paling ramai di Nusantara. Bahkan tak sedikit juga yang menyebut bahwa Sunda Kelapa sebagai segitiga emas bersama Malaka dan Maluku.

Selain pelabuhan besar, di Condet terdapat sungai mengalir bernama Sungai Tiram. Hal inilah yang menjadikan sejarawan merasa yakin bahwa Condet adalah pusat Kerajaan Salakanagara. Sebab, kata Tiram dipercaya berasal dari Aki Tirem, mertua Dewawarman I yang dikenal sebagai Pendiri Kerajaan Salakanagara.

Bogor

Ada juga yang menyebutkan Kerajaan Salakanagara dibangun di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Hal ini berdasarkan kisah Gunung Salak jika dilihat saat siang bolong matahari bersinar terang terlihat keperak-perakan sehingga dikaitkan dengan Kerajaan Salakanagara (Negara Perak).

Selain itu, nama Salaka dengan Salak hampir sama. Kemudian kisah berkelanjutan bahwa konon keberadaan Gunung Salak merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Sunda lainnya seperti Kerajaan Pajajaran.

Seiring waktu berjalan, seluruh tanah kekuasaan Salakanagara kemudian dikenal oleh banyak orang bernama Sunda. Lebih jauh lagi, dari Sunda kemudian hingga sekarang menciptakan suku bernama Betawi.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler