Penjelasan Hukum Rebo Wekasan Menurut Islam, Simak Pendapat Ulama dalam Sejumlah Kitab

20 September 2022, 10:24 WIB
Simak penjelasan hukum Rebo Wekasan dalam Islam. /Unsplash/Rachid Oucharia/

ISU BOGOR - Hukum menjalankan Rebo Wekasan atau tradisi tolak bala di Rabu terakhir bulan Safar tertera dalam beberapa kitab karya ulama-ulama terkenal.

Masih jadi pro kontra di kalangan masyarakat muslim, Rebo Wekasan sejatinya merupakan tradisi hasil alkulturasi Jawa dan Islam.

Di momen Rebo Wekasan, sejumlah masyarakat muslim Jawa percaya bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala atau malapetaka ke muka bumi.

Baca Juga: Lafadz Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan Tolak Bala Safar 2022, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaanya

Sebab itulah tradisi Rebo Wekasan masih dilestarikan di daerah Jawa, Sunda, Madura, dan sekitarnya sebagai upaya meminta perlindungan kepada Allah dari segala macam bala.

Penjelasan tentang turunnya 320.000 bala tertera dalam  kitab "Kanzun Najah Wassurur" karya Syekh Abdul Hamid Al Qudsy.

Dalam kitab tersebut, sebagian ulama ahli ma'rifat dari golongan ahli mukasyafah menerangkan bahwa Setiap tahun Allah menurunkan bala’ ke dunia sebanyak 320.000 macam bala untuk satu tahun.

Baca Juga: Lafadz Niat Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan 2022, Lengkap Tata Cara dan Bacaannya

Penjelasan serupa juga tertera dalam kitab Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir yang berbunyi, sebagian orang-orang yang ma’rifat kepada Allah menyebutkan, bahwa dalam setiap tahun akan turun 320.000 malapetaka, semuanya terjadi pada Rabu terakhir bulan Safar, sehingga hari tersebut menjadi hari tersulit dalam hari-hari tahun itu.

Dalam kitab itu disebutkan, barangsiapa yang menunaikan shalat pada hari itu sebanyak 4 raka’at, yakni sholat sunnah lidaf'il bala, lalu berdoa meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah akan menjaganya dari semua malapetaka yang turun pada hari tersebut.

Namun, para ulama menyatakan tidak ada dalil yang masyru'ah atau dalil syar'i yang mensyaratkan dilaksanakan shalat sunah tersebut.

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Rebo Wekasan Tolak Bala 2022, Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Bahkan, sebagian ulama mengatakan bahwa melaksanakan sholat sunnah Rebo Wekasan adalah perbuatan bid'ah.

Dilansir laman PISS-KTB, pendiri NU, Hadratus Syaikh KH Hasim Asy’ari menyatakan tidak boleh melaksanakan sholat Rebo Wekasan lantaran tidak ada dalil dalam syara’ dan tidak ada dalil syar’i.

Syaikh Zainuddin Al-Malibari seperti dikutip dari @ushul_fikih, menganggap shalat lifda'il bala di Rabu terakhir bulan Safar adalah bid’ah. Namun ia tetap memberi solusi jalan tengah dengan menggantinya dengan sholat sunnah mutlak.

Sejatinya, Rebo Wekasan adalah tradisi hasil alkulturasi Jawa dan Islam yang masih diletarikan oleh sebagian masyarakat.

Baca Juga: Lafadz Niat Mandi Rebo Wekasan 2022, Lengkap dengan Doa Tolak Bala di Rabu Terakhir Bulan Safar

Terlepas dari itu, perintah meminta perlindungan hanya kepada Allah SAW dari segala macam malapetaka sangat diwajibkan dalam Islam, sebagaimana tertera dalam surah An Naas ayat 1-6:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فيِ صُدُورِ النَّاسِ {5} مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ {6}

Artinya: ”Katakanlah: aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia” [An Naas:1-6].***

 

Editor: Mutiara Ananda Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler