Pakar Konservasi: Glow Kebun Raya Bogor Bisa Hidupkan Riset dan Ekonomi

8 Oktober 2021, 21:40 WIB
Aktrasi Glow, atau hiasan lampu akan dipamerkan di Kebun Raya Bogor. /Instagram @glowKRB/@GlowKRB

ISU BOGOR - Konsep atraksi malam di Kebun Raya Bogor (KRB) bertajuk Glow, menuai komentar dari dua pakar konservasi. Glow bisa dijadikan referensi riset tanaman di malam hari dan sisi ekonomi.

Pakar Konservasi Gregori Garnadi Hambali melihat adanya GLOW dapat mengarah kepada penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam, terhadap flora dan fauna KRB yang aktif pada malam hari.

Greg yang sempat bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini menyebutkan, di KRB sendiri terdapat berbagai tanaman yang justru aktif bereproduksi pada sore hingga malam hari.

Baca Juga: Pelajar Tewas, 2 Sekolah SMA Negeri di Kota Bogor Disanksi Pencabutan PTM 

Sehingga, kata dia, berbagai pihak yang sempat melakukan kritik dan penolakan terhadap Glow, harus datang terlebih dahulu untuk melihat bagaimana konsepnya secara langsung. Sebab, menurutnya, hal itu juga berkaitan dengan upaya konservasi yang juga diterapkan oleh Glow.

"Kalau kita di sini alergi penelitian malam hari, bagaimana kita bisa lihat mengupayakan konservasinya? Jadi kita mesti paham proses apa yang terjadi di alam ini secara holistik, bukan sepotong-sepotong. Prosesnya malam itu berkesinambungan,” ujar Greg, Jumat 8 Oktober 2021.

Apalagi, sambung dia, banyak yang menunjukkan kontra terhadap GLOW lantaran takut mengganggu aktivitas flora dan fauna di KRB pada malam hari. Greg pun berkali-kali menegaskan, hal tersebut harus dibuktikan secara langsung.

Baca Juga: Bertemu Pelaku Pembunuhan Pelajar, Bima Arya Geram: Kamu Bisa Dihukum Mati 

“Jadi, sebelum kita bicara secara negatif, kita datang dulu bicara. Kita lihat secara langsung, supaya apa-apa alergi. Lihat dulu. Nah, baru kalau sudah lihat bicara. Itu kan bisa dikupas,” jelasnya.

Dengan adanya Glow, anak-anak yang datang dapat melihat dan mengamati tanaman-tanaman yang aktif pada malam hari. Sekaligus melihat tayangan dari pedar cahaya seperti laser, dengan latar belakang pepohonan.

Sementara, Alexander Sonny Keraf yang juga Menteri Negara Lingkungan Hidup era Gus Dur menilai, Glow akan punya dampak yang sangat positif bagi pengelolaan aset pemerintah (Kebun Raya).

Baca Juga: Rizky Billar Resmi Polisikan Haters, Lesti Kejora Turut Diperiksa Sebagai Saksi 

Bersamaan dengan itu terjadi inovasi yang luar biasa, yaitu riset dan konservasi atau lingkungan tidak sekedar riset demi riset, konservasi demi konservasi tapi harus di ramu di dalam satu kesatuan lingkungan.

Kata Sonny, semua negara di dunia yang disebut sebagai knowledge basic economy atau riset ekonomi, ekonomi yang didasarkan oleh riset, ekonomi yang didasarkan pada inovasi itu memanfaatkan riset untuk kepentingan ekonomi, sebaliknya ekonomi menyumbang terhadap kemajuan riset.

“Karena kalau tidak negara manapun tidak punya kemampuan, apalagi Indonesia untuk membiayai riset, untuk membiayai ekonomi,” tambahnya.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler