Isu PKI Jadi Panggung Politik, Gatot Nurmantyo: Persepsi Itu Wajar-wajar Saja

30 September 2021, 20:44 WIB
Isu PKI Jadi Panggung Politik, Gatot Nurmantyo: Persepsi Itu Wajar-wajar Saja /YouTube @ReflyHarun

ISU BOGOR - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai sah-sah saja jika dirinya dianggap mencari panggung politik karena kerap memainkan isu PKI.

"Saya pikir wajar-wajar saja orang berpersepsi. Oh saya cari panggung politik untuk tahun 2024 (Pemilu Presiden/Pilpres), walaupun masih lama, apakah ada atau tidak (Pilpres) 2024," tegas Gatot Nurmantyo di Channel Youtube Karni Ilyas Club, Kamis 30 September 2021.

Tapi, kata Gatot Nurmantyo, orang berpersepsi seperti itu, dalam alam demokrasi sah-sah saja, dan sayapun juga hormati pendapat-pendapat seperti itu," jelas Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Letjen Dudung Harusnya Bisa Menjaga Diorama Peringatan G30S PKI: Itu Aset Negara

Gatot Nurmantyo berharap Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menjawab hilangnya diorama atau patung peringatan G30S PKI di Markas Kostrad dengan menggantinya yang lebih modern.

"Ya saya tetap berpikiran positif, bahwa karena Kostrad itu adalah tulang punggung pada saat 1965 dan seterusnya untuk menjaga," ungkap Gatot Nurmantyo.

Sebab, kata Gatot Nurmantyo, museum yang berisi diorama patung peringatan G30S PKI ada di markas Kostrad itu adalah bentuk pewarisan.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding PKI Menyusup TNI, Budiman Sudjatmiko: Pak Gatot Mereka Ini Dulu Anak Buahmu

"Bentuk pewarisan, sejarah agar semua prajurit Kostrad itu tahu dan sadar bahwa Panglima nya seperti itu, kemudian Kostradnya dimanapun dia operasi pasti paling depan," kata Gatot Nurmantyo.

Menurut Gatot Nurmantyo patung Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhie Wibowo itu mengusik kebangsaannya.

"Sosok Sarwo Edhie, saya juga prajurit Komando, pak Harto, saya juga mantan Pangkostrad, pak Nasution, saya juga mantan KSAD, beliau-beliau ini adalah contoh panutan, tentang bagaimana kejuangan berpikir bagaimana merencanakan keputusan yang efisien," kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Blak-blakan Soal Hilangnya Diorama G30SPKI: Jangan Buat Masalah

Sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pada tahun 1965 bisa memutarbalikan keadaan atas ancaman penghianatan G30S PKI.

"Ini kan sesuatu yang strategis, bagi bukan hanya TNI, maupun masyarakat," ungkap Gatot Nurmantyo.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler