Badai Matahari Super Ancam Kiamat Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasannya

13 September 2021, 23:49 WIB
Badai Matahari Super Ancam Kiamat Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasannya /NASA File

ISU BOGOR - Badai matahari super atau solar storm 2021 diprediksi mengancam koneksi jaringan internet atau kiamat internet selama berbulan-bulan.

Studi terbaru menyebutkan pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi dalam tiga dekade terakhir dianggap belum mampu menahan badai matahri super.

Badai matahari super adalah ketika Matahari berada dalam periode aktivitas rendah dan diramalkan akan menghancurkan infrastruktur jaringan internet hingga menimbulkan kiamat internet.

Baca Juga: Video Viral Matahari Terbit dari Utara Dikaitkan dengan Kiamat

Dilansir dari IndianaExpress menyebutkan dampak badai matahari sangat besar risikonya terhadap internet.

Maka dari itu, penting diketahui oleh semua tentang setelah menyaksikan pandemi, serangan belalang, dan invasi jangkrik. 

Bahkan pada tahun 2020, sempat beredar meme yang menyindir bahwa manusia tangguh dapat bertahan dari serangan alien.

Baca Juga: Puasa Rajab Cegah Lapar di Hari Kiamat

Menurut sebuah studi baru mempertanyakan mampukah manusia bertahap tanap internet saat terjadi badai matahari atau biasa disebut dengan 'kiamat internet'.

Makalah yang dipresentasikan pada Konferensi ACM SIGCOMM 2021 bulan lalu mencatat bahwa badai matahari super dapat menyebabkan gangguan internet, merusak kabel bawah laut dan satelit komunikasi.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada kemungkinan 1,6 hingga 2 persen dari peristiwa cuaca luar angkasa yang ekstrem terjadi dalam dekade berikutnya.

Baca Juga: Fenomena Komet Lintang Kemukus di Belahan Dunia, Mitos Pertanda Perang Sampai Isu Kiamat

Apa itu badai matahari?

Badai matahari atau Coronal Mass Ejection sebagaimana para astronom menyebutnya, adalah ejeksi partikel bermagnet tinggi dari matahari.

Partikel-partikel ini dapat melakukan perjalanan beberapa juta km per jam dan dapat memakan waktu sekitar 13 jam hingga lima hari untuk mencapai Bumi.

Atmosfer bumi melindungi kita manusia dari partikel-partikel ini. Tapi partikel dapat berinteraksi dengan medan magnet Bumi kita, menginduksi arus listrik yang kuat di permukaan dan mempengaruhi struktur buatan manusia.

Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi

Badai matahari pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1859 dan mencapai Bumi dalam waktu sekitar 17 jam. Ini mempengaruhi jaringan telegraf dan banyak operator mengalami sengatan listrik.

Badai matahari yang terjadi pada tahun 1921 berdampak pada sistem telegraf dan kereta api New York dan badai skala kecil lainnya meruntuhkan jaringan listrik di Quebec, Kanada pada tahun 1989.

Sebuah laporan tahun 2013 mencatat bahwa jika badai matahari yang serupa dengan tahun 1859 melanda AS hari ini, sekitar 20-40 juta orang bisa tanpa listrik selama 1-2 tahun, dan total biaya ekonomi akan menjadi $0,6-2,6 triliun.

Baca Juga: 3 Fenomena Alam yang Bakal Terjadi Sampai Akhir Oktober, Nomor Tiga Paling Menarik!

Aktivitas matahari

Pesatnya perkembangan teknologi terjadi dalam tiga dekade terakhir ketika Matahari dalam periode aktivitas rendah dan ada studi yang sangat terbatas tentang apakah infrastruktur kita saat ini dapat menahan badai matahari yang kuat.

“Matahari melewati siklus 11 tahun – siklus aktivitas tinggi dan rendah. Ini juga memiliki siklus 100 tahun yang lebih panjang. Selama tiga dekade terakhir, ketika infrastruktur internet sedang booming, itu adalah periode yang rendah."

"Dan segera, baik dalam siklus ini atau siklus berikutnya, kita akan menuju puncak siklus 100 tahun. Jadi sangat mungkin kita melihat satu badai matahari yang kuat selama hidup kita,” jelas penulis makalah, Sangeetha Abdu Jyothi, melalui panggilan Zoom. Dia adalah Asisten Profesor di departemen Ilmu Komputer di University of California, Irvine.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Indiana Express

Tags

Terkini

Terpopuler