Jerman melakukan aksi tersebut dengan gestur menutup mulut. Aksi tersebut sebagai protes karena mereka dilarang memakai ban kapten pelangi atau LGBT.
"Dengan ban kapten kami, kami ingin memberi contoh nilai-nilai yang kami jalani di tim nasional: keragaman dan saling menghormati. Bersama bangsa lain, kami ingin suara kami didengar," tulis keterangan Timnas Jerman pada akun Twitter DFB Jerman.
Baca Juga: Akun Resmi Instagram FIFA Piala Dunia 2022 Pakai Bahasa Indonesia, Begini Komentar Kocak Netizen
Gundogan dan Rudiger termasuk dalam kelompok pemain Jerman yang awalnya tidak mau melakukan protes ini dan lebih memilih untuk fokus bermain sepak bola.
Sebelumnya, mereka berdua juga mendapat banyak kecaman dari warganet dalam akun Instagram resminya karena ikut aksi protes tersebut.
Namun, perbedaan pendapat ini menimbulkan ketegangan, tetapi hal itu kini telah diselesaikan.***