Network
ISU BOGOR - Bos Manchester United Ole Gunnar Solskjaer akhirnya mengungkapkan alasan marah kepada Paul Pogba setelah timnya kalah dari Liverpool 5-0.
Diklaim bahwa Pogba menghina Solskjaer setelah kekalahan 5-0 mereka dari Liverpool, di mana gelandang itu dikeluarkan.
Pogba merilis pernyataan di Twitter yang menyebut artikel itu 'berita palsu' dan memposting pesan panjang di akun Instagram-nya.
Baca Juga: Antonio Conte Jadi Kandidat Kuat Pengganti Ole Gunnar Solskjaer, Penggemar Sebut Membosankan
Sebagaimana dilansir dari Express, pria Prancis itu kemudian menemui bos United-nya untuk melampiaskan dan menjelaskan bahwa artikel itu tidak benar.
“Saya tidak membaca media sosial tetapi ketika Paul mendatangi saya, marah,” kata Solskjaer.
“Kami berharap dikritik, angkat tangan, kinerjanya tidak cukup baik, kami tidak berharap, kami tidak bisa menerima kebohongan yang dibuat-buat.
"Paul memberi tahu saya apa yang dia pasang di media sosialnya. Kami lebih baik dari itu sebagai sebuah kelompok - budaya, lingkungan lebih baik, kami tidak tahan dengan kebohongan yang terang-terangan,"
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ajak Rekan Setim Dukung Ole Gunnar Solskjaer Bertahan di Manchester United
"Mereka harus berdiri dan mengatakannya. Semua opini dan laporan, boleh saja, tapi jangan membuat kebohongan tentang pemain atau saya."
Setelah dituduh tidak berbicara dengan manajernya, Pogba menulis: "Saya selalu berjuang dan akan selalu berjuang untuk Manchester United, rekan satu tim saya, dan para penggemar.
"Bla bla tidak penting. Masa depan masih jauh, hari ini yang penting dan saya 1000 persen terlibat!
"Selalu kuat bersama... semua sudah jelas antara klub dan saya sendiri dan itu tidak akan pernah berubah.
“Ketika Anda tidak tahu apa yang terjadi di dalam, jangan bicara.
“#SpeakTheTruthOrRemainSilent. #Serikat. #Menolak untuk bicara."
Sementara itu, Solskjaer melanjutkan untuk lebih membela timnya dari kritik dan bersikeras mereka akan bangkit kembali melawan Tottenham pada hari Sabtu.
“Saya pikir saya baru saja menjawabnya. Para pemain masuk, profesional yang tepat, masuk, orang-orang baik, melakukan yang terbaik," ungkapnya.
“Kami memiliki lingkungan di dalam dan di sekitar tempat itu, banyak rasa hormat satu sama lain. Ketika Anda mendapat kritik seperti yang Anda lakukan, Anda masuk ke parit dengan rekan satu tim Anda.
"Itulah reaksi yang saya lihat, apa pun yang pernah dialami klub ini sebelumnya, selalu tentang melewatinya dengan keberanian, kebersamaan, kepercayaan diri, kebersamaan dan yang telah dilakukan grup ini."***
