Seperti diketahui Indonesia terkenal dengan makanan tradisional yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke yang sudah ada sejak turun temurun.
Sama seperti makanan tradisional dari berbagai daerah lainnya, jajanan khas sunda juga sangat bervariasi dan tidak kalah nikmat dengan makanan modern.
Baca Juga: 5 Jajanan Kuliner di Bogor yang Legendaris, Nomor Terakhir Sering Jadi Oleh-oleh
Lantas, apa sajakah itu? Berikut daftar 15 jajanan khas sunda zaman dulu yang banyak digemari masyarakat sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Jajanan Khas Sunda Zaman Dulu
1. Misro
Selain comro, dikenal juga misro atau amis di jero (amis artinya manis dalam bahasa sunda). Misro ini mirip dengan comro hanya saja dalamnya diisi dengan gula.
2. Comro
Merupakan singkatan dari oncom di jero (jero artinya ‘dalam’ dalam bahasa sunda). Comro atau combro dibuat dari parutan singkong yang bagian dalamnya diisi dengan sambal omcom yang kemudian digoreng. Bentuknya bulat agak pipih dan rasanya gurih pedas.
Baca Juga: Kota Bogor Kembali Raih Penghargaan JDIHN 2023, Dedie Rachim: Motivasi untuk Terus Mempertahankan
3. Awug
Awug merupakan salah satu jajanan khas Bandung yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang dikukus dengan gula merah. Agak mirip dengan kue putu.
4. Gemblong
Jajanan tradisional yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan yang diuleni hingga kalis lalu dibentuk bulat/lonjong. Adonan gemblong yang sudah dibentuk bulat lonjong ini lalu digoreng dan setelah dingin dilapisi dengan gula aren. Teksturnya agak keras dan rasa manisnya cukup legit.
Baca Juga: 6 Kuliner Bogor yang Wajib Dicicipi, Nomor Terakhir Sering Jadi Oleh-Oleh
5. Serabi Oncom
Serabi atau surabi adalah penganan yang dibuat dari tepung beras. Jika biasanya surabi disandingkan dengan kuah santan dan gula merah, maka surabi oncom ini diberi topping oncom di bagian atasnya.
6. Bandros
Bandros adalah makanan khas Jawa Barat, tepatnya dari Sukabumi, yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan. Bentuknya mirip dengan kue pukis karena memang menggunakan cetakan yang serupa.
7. Ali Agrem
Bentuknya mirip dengan donat hanya saja ukurannya lebih kecil. Ali agrem merupakan santapan tradisional Jawa Barat yang terbuat dari adonan tepung beras, kelapa sangrai, dan gula merah yang digoreng.
Dinamakan ali agrem karena bentuknya seperti ali atau cincin yang melingkar. Ali agrem ini biasanya disuguhkan pada acara-acara pernikahan. Di tanah betawi, ali agrem ini dikenal dengan nama kue cincin.
8. Wajit Cililin
Wajit adalah penganan yang dibuat dari gula kawung atau gula aren, kelapa, gula putih, beras ketan dan vanili. Semua bahan ini lalu disatukan dan diaduk di dalam wajan hingga masak dengan menggunakan api tungku.
Wajit yang sudah masak lalu dibungkus dengan daun jagung kering lalu dijemur hingga kering. Karena dijemur itulah wajit memiliki tekstur agak kering di bagian luarnya dan lembut bagian dalamnya. Karena kepopulerannya, tak heran bila wajit cililin ini masih senantiasa diproduksi oleh para perajinnya.
9. Leupeut
Nah, yang tidak biasa berbahasa sunda biasanya bakalan salah saat mengucapkan lafal ‘eu’ pada kata leupeut ini.
Leupeut (bukan lepet) adalah penganan yang terbuat dari beras atau ketan yang dibungkus dengan daun pisang atau daun kelapa yang dilipat lalu diikat.
Leupeut ini bisa diisi kacang ataupun oncom. Sekilas, leupeut ini mirip dengan lontong. Rasanya pun mirip. Hal yang membedakan leupeut dengan lontong terutama adalah dari cara membungkusnya.
10. Gurandil
Gurandil dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil yang diberi pewarna.
Adonan ini lalu dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa. Gurandil ini mirip dengan kue tradisional cenil.
11. Putri Noong
Noong dalam bahasa sunda artinya mengintip. Kue putri noong ini dibuat dari bahan dasar singkong dan pisang.
12. Batagor
Konon batagor ini berawal dari kuliner bakso tahu kukus yang tidak laku terjual, lalu diolah dengan cara digoreng. Nama Batagor sendiri adalah singkatan dari bakso tahu goreng
Sama halnya dengan bakso tahu kukus dan siomay, batagor disajikan dengan bumbu kacang serta kecap dan saus sambal sesuai selera yang menambah citarasa.
13. Colenak
Colenak berasal dari singkatan “dicocol enak”. Penganan khas tanah Parahyangan ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar.
14. Cireng
Cireng adalah singkatan dari aci digoreng. Sesuai dengan namanya, cireng terbuat dari tepung aci/tapioka yang diberi bumbu lalu digoreng.
15. Cilok
Selain cireng, cilok atau aci dicolok juga diolah dengan cara tepung aci yang telah dibumbui lalu dibentuk bulat dan direbus.