"Tidak jarang ada dua kepentingan, yang saling bertentangan, tapi sama-sama membutuhkan kerusuhan, sama-sama membutuhkan agar unjukrasa berlangsung secara rusuh," paparnya.
Bahkan, kata dia, bisa jadi mereka ingin mendelegitimasi demonstrasi atas unjukrasa tersebut. "Atau mereka ingin mendramatisasi, bahwa kekacauan sudah terjadi dimana-mana," ujarnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya Dewi Tanjung melalui akun twitternya mengcapture berita terkait video Najwa Shihab yang membongkar pelaku pembangkaran halte Sarinah saat demo Omnibus Law UU Cipta Kerja 8 Oktober 2020.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tak Bisa Pulang, Refly Harun: Pasti Ada Pihak yang Komunikasi dengan Arab Saudi
Pertanyaan Nyai Kok Najwa and Teamnya bisa tau Pelaku2 nya seperti apa dan datang dari arah jalan Sunda.
Sedangkan intelejen aja belum mengeluarkan pernyataan siapa pelaku pembakaran Halte Transjakarta.
Cctv di beberapa jln di Jakarta banyak yg Tidak aktif— Dewi Tanjung15 (@DTanjung15) October 29, 2020
"Nyai (Dewi Tanjung) penasaran sama hasil Investigasi Narasi TV milik Najwa Shihab. Kok mereka tau kalau pelaku pembakaran halte Transjakarta datang dari arah jalan Sunda, lalu pelaku foto2 dulu, dalam 1 jam pelaku bisa bakar beberapa halte di jalan Thamrin. Sangat aneh saja kok bisa sejauh ini Najwa tahu," cuit Dewi Tanjung.
Ia melanjutkan "Pertanyaan Nyai kok Najwa and teamnya bisa tahu pelaku-pelakunya seperti apa dan datang dari arah jalan Sunda. Sedangkan intelejen aja belum mengeluarkan pernyataan siapa pelaku pembakaran Halte Transjakarta. CCTV di beberapa jalan di Jakarta banyak yang tidak aktif," tulisnya.***