Viral Pelajar SMK di Lombok Ini Nikahi 2 Wanita dengan Resepsi Bersamaan

- 17 Oktober 2020, 21:58 WIB
Ilustrasi nikah. Berikut ini 10 masalah kehidupan pernikahan yang harus diketahui pasangan
Ilustrasi nikah. Berikut ini 10 masalah kehidupan pernikahan yang harus diketahui pasangan /PIXABAY

ISU BOGOR - Pelajar SMK ternyata tak cuma buat geger dalam hal demo dan tawuran saja. Baru-baru ini, seorang pria berinisial AR (18) pelajar kelas XII salah satu SMK di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bikin heboh karena telah menikahi dua wanita dalam waktu dua bulan, September dan Oktober.

Walau prosesi akadnya tidak dalam waktu bersamaan, namun pernikahan seorang pelajar SMK itu sempat membuat heboh jagat maya beberapa hari terakhir ini.

Tak hanya itu, yang membuat warganet heboh juga adalah pelajar SMK belakangan diketahui warga Dusun Sayong Batu Bangka, Desa Cendimaik, Sekotong itu menikahi dua wanita yang juga masih duduk di bangku sekolah.

Baca Juga: Viral! Dua Remaja Tulis Open BO dan Kelamin ke Guru di MPLS Daring SMKN 4 Kota Bogor, Warganet Geram

Baca Juga: Satpam BCA Jadi Trending Topic Lagi Twitter, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21

Dikutip IsuBogor.com dari RRI, singkat cerita ternyata pria tersebut menikahi istri pertamanya pada 17 September 2020 lalu, sedangkan istri kedua pada 12 Oktober 2020 kemarin. Hanya saja, resepsinya digelar bersamaan.

Pernikahan menimbulkan perhatian dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lombok Barat.

Tangkapan layar pernikahan AR pelajar SMK yang menikahi FT dan MR dengan resepsi bersamaan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Tangkapan layar pernikahan AR pelajar SMK yang menikahi FT dan MR dengan resepsi bersamaan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Facebook @mariani

Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh dinas, didapatkan informasi pengantin laki-laki masih tercatat sebagai siswa kelas XII, sedangkan kedua istrinya juga masih sekolah.

Baca Juga: Anies Baswedan Pilih Sibuk Hadapi Banjir Jakarta Dibanding Tanggapi Kritikan 3 Tahun Kepemimpinannya

Baca Juga: Jacinda Ardern, Perdana Menteri Termuda Selandia Baru Ini Kembali Terpilih

Diketahui bahwa istri pertamanya bernama FT berusia 17 tahun yang berasal dari Desa Bukbuk Kecamatan Lingsar. Fitri diketahui masih duduk di kelas XI di salah satu SMA di Kecamatan Lingsar.

Sementara Istri keduanya bernama MR yang juga berusia 17 tahun. Mariani berasal dari Sekotong dan ia juga masih sekolah di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sekotong.

Sekretaris DP2KBP3A Lobar Erni Suryana menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan tindak lanjut atas kasus pernikahan yang masih di bawah umur.

Baca Juga: Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Puncak Bogor yang Tewaskan 5 Orang, Sabtu Dini Hari 17 Oktober 2020

Baca Juga: Usai Kecelakaan Beruntun 5 Tewas, Jalur Puncak Normal dan Saat Ini Berlaku One Way Arah Jakarta

”Ketiganya masih berusia di bawah umur, karena sesuai undang-undang, usia perkawinan usia 19 tahun,” ungkapnya.

Karena masih status sekolah dan dalam waktu dekat akan melaksanakan ujian, pihaknya akan berusaha komunikasi dengan pihak laki laki agar mau tetap melanjutkan sekolahnya.

Begitu juga untuk yang perempuan diharapkan mau melanjutkan sekolah mereka. ”Kita akan dorong agar si lelaki bisa tetap mau sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga: Penjagal Asal Aceh Samsul Bahri, Diancam Hukuman Mati Usai Bunuh Rangga dan Perkosa Ibunya

Baca Juga: 5 dari 12 Korban Kecelakaan Beruntun Puncak Bogor Rombongan Remaja Tangerang

Pihaknya sangat menyayangkan terjadinya pernikahan dibawah umur ini. Selama ini Pemkab Lobar sudah sangat gencar melakukan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan hingga ke tingkat desa.

”Sangat kita sayangkan sekali bisa terjadi pernikahan itu,” ungkapnya.

Seharusnya perangkat desa, mulai dari kepala desa, kepala dusun dari masing-masing asal pengantin berusaha untuk mencegah agar pernikahan tersebut tidak bisa terjadi.

Baca Juga: EH Sopir Truk Kecelakaan Beruntun Puncak Dini Hari, Sabtu, 17 Oktober 2020 Juga Meninggal Dunia

Baca Juga: Kecelakaan di Jalur Puncak Bogor, 5 Kendaraan Ringsek, 5 Orang Tewas, dan 7 Penumpang Luka

Atas apa yang sudah terjadi ini, pihaknya berharap agar pengantin bisa untuk menunda kehamilan mereka.

Selanjutnya dinas berusaha untuk memberikan pemahaman kepada pengantin perempuan agar mau menggunakan KB.

”Kita dorong agar mereka mau menggunakan KB untuk menunda kehamilan,” pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah