ISU BOGOR - Hari pertama penerapan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) daring (dalam jaringan) atau online di masa Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menggunakan platform media sosial tanpa filter diwarnai komentar sampah, Senin 13 Juli 2020.
Mulai dari istilah transaksi prostitusi online dengan sebutan Open BO hingga menyebut kelamin wanita membanjiri kolom komentar akun instagram @SMKN4KotaBogor yang saat itu sedang menggelar sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diawali dengan MPLS daring.
Not funny at all dude pic.twitter.com/2jFCvinF6P— A B A N G • G R E P (@PenjahatGunung) July 13, 2020
Praktis komentar sampah tak senonoh membuat netizen atau warganet geram. Dari unggahan akun Twitter @PenjahatGunung, hal tersebut membuat netizen geram melihatnya. Dalam tangkapan layar tersebut terlihat seorang guru wanita berkerudung sedang berbicara sambil menggenggam microphone.
Terlihat beberapa pengguna lain ikut berkomentar, namun netizen salah fokus (salfok) pada komentar dua remaja laki-laki dengan menulis komentar-komentar jorok bernada mesum itu. Dalam komentar netizen dan akun @Penjahat Gunung, dikabarkan dua remaja tersebut sudah membuat video permintaan maaf di akun instagram masing-masing.***