Ibu Rangga Trauma Berat Tak Berani Pulang ke Rumah

- 16 Oktober 2020, 19:12 WIB
Sebuah gubuk kediaman Rangga bocah SD korban pembunuhan yang hendak melindungi ibu kandungnya di tangan pemerkosa.*
Sebuah gubuk kediaman Rangga bocah SD korban pembunuhan yang hendak melindungi ibu kandungnya di tangan pemerkosa.* /Aceh Trend

ISU BOGOR - Meski sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, DN (36) ibu kandung Rangga (9) warga Desa Alue Gadeng, Birem Bayeun, Aceh Timur mengalami trauma berat lantaran mengalami dua kejadian tragis.

Selain kehilangan Rangga yang telah berusaha melindunginya, juga karena merasa telah dikotori SB (41) residivis kasus pembunuhan.

Informasi diperoleh, ibu Rangga hingga saat ini kejiwaannya agak terguncang sehingga belum berani pulang ke rumahnya di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: 6 Fakta Rangga Bocah SD yang Gugur saat Lindungi Ibu Kandung

Ketua Balai Sura Kota Langsa, Sherly Mardelina mengatakan, hingga saat ini korban dan suaminya belum berani pulang ke rumah karena masih sangat trauma atas musibah tersebut.

“Korban masih sangat terpukul atas kejadian itu. Sampai sekarang belum mau pulang ke rumah,” katanya, Kamis 15 Oktober 2020.

 Viral Kisah Rangga Bocah SD Meninggal Ditangan Pemerkosa Ibunya
Viral Kisah Rangga Bocah SD Meninggal Ditangan Pemerkosa Ibunya Twitter @mohansidenk

Sherly mengaku siap mendampingi dan membantu korban untuk rehabilitasi psikisnya. “Kami juga sangat prihatin atas kondisi kehidupan keluarga ini,” ucapnya.

Baca Juga: Ngeri, Isi Percakapan di Grup WA KAMI : Buat Skanario 98 dan Demo Wajib Bawa Bom Molotov

Baca Juga: Aktivis KAMI Syahganda Nainggolan Cs Diborgol, Fadli Zon: Legacy Apa yang Mau Diwariskan?

Menurut Sherly, keluarga DN, ibu Rangga berasal dari keluarga miskin. Selain kehidupannya pas-pasan mereka memiliki rumah yang tidak layak huni. Namun kondisi kehidupan keluarga ini luput dari perhatian pemerintah.

Selain berdinding papan limbah juga beratap seng bekas dan berlantai tanah.

“Kehidupan keluarga ini tergolong sangat miskin. Suami korban tidak memiliki pekerjaan,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarganya, kata dia, Aiyub, suami korban bekerja sebagai pencari ikan air tawar.

Samsul, pelaku pembunuh anak berusia 9 tahun bernama Rangga.
Samsul, pelaku pembunuh anak berusia 9 tahun bernama Rangga. Antara

“Saat peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan anaknya, Pak Aiyub sedang mencari ikan di sungai,” katanya.

DN diketahui mempunyai dua anak yakni, Rangga (9) yang meninggal dibunuh pelaku dan adiknya, Farid (5). "Saya minta pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah