Seorang dokter bersaksi di pengadilan bahwa Guzman menderita skizofrenia dan telah menderita beberapa delusi yang sangat mengganggu selama bertahun-tahun.
Delusi itu, menurut pengacara, mendorong Guzman untuk menikam ibunya lebih dari 150 kali musim panas lalu.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Tambahan XL 55GB dan IM3 30GB Saat Bantuan Kuota Gratis Kemendikbud Cair
Ayah tirinya ada di rumah saat itu dan menemukan istrinya terbaring di kamar mandi dan Guzman berdiri di sampingnya, memegang pisau.
Dokter Kejiwaaan (Saksi Ahli) bersaksi bahwa Guzman tidak percaya ibunya sebenarnya adalah ibunya melainkan seorang wanita bernama Cecelia yang dia yakini perlu dibunuh untuk menyelamatkan dunia.
George Brauchler, Jaksa Wilayah, Distrik Yudisial ke-18 menyebutkan, pihaknya menghukum orang yang membuat keputusan dalam melakukan kesalahan, khususnya ketika mereka tahu bisa membedakan mana yang baik dan benar.
Baca Juga: Dua Lurah Meninggal Mendadak, Pemkot Bogor Pastikan Tidak Teinfeksi Covid-19
"Dan dalam kasus khusus ini saya yakin, berdasarkan bukti yang saya lihat dan informasi yang telah disajikan di pengadilan, bahwa wanita ini tidak tahu benar dan salah," ungkap George.
Dan dia tidak bisa bertindak berbeda dari yang dia lakukan, mengingat signifikansi skizofrenia dan delusi paranoid, halusinasi visual yang dapat didengar yang dia alami.
"Saya yakin akan hal itu dan saya merasa demi keadilan saya harus mengambil langkah-langkah ini," katanya.