Namun sayang, lanjut Cellica karena ulah provokasi oknum, situasi kekeluargaan dan musyarawah yang seharusnya tercipta justru jadi ajang untuk menyerangnya yang tidak membawa apa-apa.
"Kami datang menemui teman-teman pedagang tidak dengan senjata, tidak dengan pentungan, tidak dengan mobil water canon, tidak dengan gas air mata, tidak dengan pasukan pengendali massa," ungkap Cellica.
"Kami datang ke Dengklok murni ingin mendengar aspirasi pedagang semua. Kami tidak ingin ada kekerasan, kami tidak mau ada satu pun rakyat kami yang terluka," paparnya.
Cellica berharap para pedagang pasar Rengasdengklok bisa lebih jernih melihat persoalan tempat berdagang itu yang sudah puluhan tahun kumuh, macet, bau dan jorok.
"Jangan mau dimanfaatkan oknum-oknum LSM yang hanya ingin membuat Dengklok tidak kondusif dengan memanfaatkan keberadaan teman2 pedagang. Dengklok milik kita, maju dan mundurnya tergantung kita," pungkasnya.***